Kuda laki-laki yang seusianya disalipnya dengan cukup mudah. Ia terus berlari sekencang mungkin meninggalkan pesaing-pesaingnya. Ternyata, Kuda Putri Ayu memiliki taktik tersendiri.
"Dia sengaja menaikkan ekornya saat berlari. Itu sangat mengganggu konsentrasi kuda laki-laki yang berada di belakangnya. Ya terpesona begitulah," kata salah satu pemilik kuda, Abdul Haris saat ditemui di Lapangan Pacu Kuda, Kota Bima, NTB, Jumat (10/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika sudah demikian, tak ada kuda lain yang dapat menyainginya. Sebab rata-rata kuda yang diikutkan lomba adalah kuda laki-laki.
Haris sendiri memiliki 15 ekor kuda. Kesemuanya ia ikutkan lomba pacuan kuda di Bima.
Sebelum menghadapi perlombaan, kuda-kuda itu ia rawat dengan baik. Stok rumput diperbanyak. Kuda juga diberi jamu-jamuan agar staminanya semakin fit.
Setelah bertanding, kuda langsung dimandikan dengan shampo. Sesekali mereka memijit badan kuda yang kelelahan itu.
"Kami memperlakukan dia seperti manusia," tuturnya.
(kff/kha)











































