Siapa Oportunis yang Disindir Megawati 'Menyalip di Tikungan'?

Kongres IV PDIP

Siapa Oportunis yang Disindir Megawati 'Menyalip di Tikungan'?

- detikNews
Kamis, 09 Apr 2015 16:24 WIB
Megawati menyampaikan pidato politik di pembukaan Kongres IV PDIP di Sanur, Bali. Lamhot Aritonang/detikFoto.
Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri tiba-tiba menyebut ada pihak yang melakukan gerakan deparpolisasi. Mereka ingin memisahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan partai pengusung yakni; PDI Perjuangan, Partai Nasional Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Gerakan deparpolisasi, kata Megawati, selalu mengatasnamakan independensi, dan bahkan menyebut partai politik adalah beban demokrasi. Putri pertama mendiang Presiden Sukarno itu pun tak memungkiri adanya berbagai kelemahan di partai politik saat ini.

Namun dia mengaku tak rela jika disebut bahwa partai politik hanya sebagai ornamen demokrasi, dan sekadar alat tunggangan kekuasaan politik. "(Itu) sama saja mengerdilkan makna dan arti kolektivitas partai yang berasal dari rakyat," kata Mega saat membuka Kongres IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (9/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mega yakin bahwa gerakan deparpolisasi ini tidak berdiri sendiri melainkan ada simbiosis antara kekuatan anti Partai dan kekuatan modal.

"Mereka adalah kaum oportunis. Mereka tidak mau berkerja keras membangun Partai. Mereka tidak mau mengorganisir rakyat, kecuali menunggu, menunggu, dan selanjutnya menyalip di tikungan," kata Presiden ke-5 Indonesia itu.

Tentu bukan tanpa musabab ketika Megawati tiba-tiba menyebut ada gerakan deparpolisasi yang ingin memisahkan Jokowi dari partai pengusung. Apalagi tiga bulan terakhir ini hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP sebagai partai pengusung utama disebut tengah tak harmonis.

Ada pihak ketiga yang disebut ingin memisahkan Jokowi dari Megawati. Sejumlah politisi PDIP 'menyerang' lingkaran dalam Presiden Jokowi yakni; Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.

Pekan lalu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Akbar Faizal juga mengkritik langkah Luhut yang mengangkat sejumlah lulusan Harvard University sebagai Deputi Staf Kepresidenan. (baca juga:Rintihan Hati Akbar Faizal).

Sepekan setelah Akbar Faizal yang juga mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK mengkritik Kepala Staf Kepresidenan, hari ini Megawati menyebut ada kaum oportunis yang 'menyalip di tikungan'.

Sayang Megawati yang kembali terpilih sebagai Ketum PDIP 2015-2020 itu tak menyebut identitas kaum oportunis itu. Lalu, siapa yang ingin 'menyalip di tikungan'?




(erd/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads