"Instruksinya jelas, Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla mengatakan harus banyak makanan lokal, kurangi makanan barat," ucap pria yang akrab disapa Emil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (9/4/2015).
Menurut Emil, sebaiknya makanan tradisionalnya harus lebih ditonjolkan dibandingkan makanan asing. Menu-menu seperti colenak, bajigur dan bandrek disajikan sebagai pilihan menu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Pengelola Colenak Murdi Putra merasa kecewa lantaran menu colenak tidak masuk daftar menu bagi tamu negara saat peringatan KAA mendatang. Colenak Murdi pernah menjadi hidangan bagi tamu KAA pertama Tahun 1955.
Betty Nuraety (43), generasi ketiga Colenak Murdi, menurut keterangan dari pihak Hotel Savoy Homann, permintaan dari panitia pusat bahwa colenak tidak disajikan. "Ya kecewa sih pasti. Kesempatan di depan mata untuk mengulang lagi sejarah awal KAA, kini sirna. Tapi ya mau gimana lagi, kan panitia yang menentukan menunya," ujar Betty.
Alasannya yang ia terima, karena dikhawatirkan colenak yang berbahan peyeum itu membuat sakit perut para tamu negara. "Selama ini enggak ada yang makan colenak, terus orangnya sakit perut," tandasnya.
(avi/ern)