"Waktu itu (1955) penyelenggara KAA datang ke tempat jualannya kakek (Murdi). Bapak diundang penyelenggara ke Hotel Homann. Ya kakek kaget sekaligus bangga karena colenak jadi sajian untuk pimpinan negara saat KAA," kata Betty Nuraety (43), cucu Murdi, saat ditemui detikcom di gerai Colenak Murdi Putra, Jalan Ahmad Yani, Rabu (8/4/2015).
Betty mengungkapkan sepenggal kisah sejarah tersebut berdasarkan obrolan ibu kandungnya atau anak Murdi yaitu Supiah. "Setelah menerima pesanan colenak untuk acara KAA, kakek enggak melibatkan orang lain. Pembuatan colenak dikerjakan kakek dan nenek bersama anak-anaknya," ujar Betty.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdiri sejak 1930, Gerai Colenak Murdi (kini berlabel Colenak Murdi Putra), hingga kini masih bertahan. Murdi wafat di Bandung pada 1966 saat berusia usia 72 tahun. Usahanya diteruskan anak cucunya.
"Saya sebagai generasi ketiga, merasa bangga colenak Murdi sempat menjadi bagian sejarah dunia. Kenikmatan colenak Murdi bisa mengharumkam nama Bandung. Warisan colenak yang dipelopori kakek masih tetap eksis hingga kini," ucap Betty.
(bbn/ern)