Colenak Murdi, Panganan Saat KAA 1955 yang Hingga Kini Masih Eksis

Peringatan 60 Tahun KAA

Colenak Murdi, Panganan Saat KAA 1955 yang Hingga Kini Masih Eksis

- detikNews
Rabu, 08 Apr 2015 12:49 WIB
Jakarta - Dalam hitungan hari, Kota Bandung akan menjadi tuan rumah puncak peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Bagi Betty Nuraety (43), pemilik generasi ketiga Kedai Colenak Murdi, perhelatan yang akan dihadiri oleh 109 negara itu mengingatkannya pada KAA pertama Tahun 1955. Tape bakar buatan kakeknya menjadi bagian dari sejarah KAA.

"Waktu itu (1955) penyelenggara KAA datang ke tempat jualannya kakek (Murdi). Bapak diundang penyelenggara ke Hotel Homann. Ya kakek kaget sekaligus bangga karena colenak jadi sajian untuk pimpinan negara saat KAA," kata Betty Nuraety (43), cucu Murdi, saat ditemui detikcom di gerai Colenak Murdi Putra, Jalan Ahmad Yani, Rabu (8/4/2015).

Betty mengungkapkan sepenggal kisah sejarah tersebut berdasarkan obrolan ibu kandungnya atau anak Murdi yaitu Supiah. "Setelah menerima pesanan colenak untuk acara KAA, kakek enggak melibatkan orang lain. Pembuatan colenak dikerjakan kakek dan nenek bersama anak-anaknya," ujar Betty.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Colenak berbahan tape atau peyeum, proses pembuatannya dibakar memakai arang. Tape bakar itu ditaburi cairan gula merah dan parutan kelapa. Selanjutnya hidangan colenak buatan Murdi menghiasi meja makan saat malam resepsi rangkaian KAA di Gedung Pakuan pada 18 April 1955 dan kegiatan perpisahan di Hotel Savoy Homann pada 24 April 1955.

Berdiri sejak 1930, Gerai Colenak Murdi (kini berlabel Colenak Murdi Putra), hingga kini masih bertahan. Murdi wafat di Bandung pada 1966 saat berusia usia 72 tahun. Usahanya diteruskan anak cucunya.

"Saya sebagai generasi ketiga, merasa bangga colenak Murdi sempat menjadi bagian sejarah dunia. Kenikmatan colenak Murdi bisa mengharumkam nama Bandung. Warisan colenak yang dipelopori kakek masih tetap eksis hingga kini," ucap Betty.
(bbn/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads