"Awalnya memang pemberitaan media, begitu di-blow up langsung menyentuh Dandim. Kemudian langsung datang ke rumah anak ini dan langsung dibantu," ucap Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wuryanto kepada detikcom, Rabu (8/4/2015).
Wuryanto menjelaskan, Dandim dan prajuritnya datang ke kediaman Ali di Dusun Toerang Batu, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang beberapa hari ini ramai jadi perbincangan orang. Mereka lalu berbicara dengan ibunda Ali yang bernama Ammi dan menanyakan tentang kesulitan yang dihadapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang agak sulit (berkomunikasi), tetapi intinya dengan bahasa Mandar ternyata mereka nggak punya jamban atau kamar kecil. Kemudian dari situ langsung besoknya dibuatkan jamban, sekaligus rehab rumah," terang Wuryanto.
Tak kurang dari satu pleton atau sekitar 30 prajurit TNI AD diterjunkan untuk membenahi rumah keluarga Ali. Tak hanya prajurit TNI, para isteri prajurit jajaran Kodim juga membantu dengan mengumpulkan sembako sebisanya.
"Jadi sehari sejak pemberitaan langsung dikerjakan selesai. Ada satu pleton sekitar 25-30 orang yang membantu," ucap lulusan terbaik Seskoad tahun 2000 itu.
Wuryanto juga menuturkan, selain dari Kodam VII Wirabuana, pada hari yang sama rupanya ada utusan dari staf khusus Presiden yang juga ingin menemui keluarga Ali dan turut memberikan bantuan.
"Ada Stafsus Presiden dari Jakarta melihat ke sana. Beliau ke Kodim yang sedang selesaikan rehab rumah tahap akhir, lalu memberikan bantuan kepada anak ini difasilitasi Kodim," imbuhnya.
"Jadi kalau bantuan kayak gitu memang kewajiban kita semua, apalagi kita TNI. Dandim dalam hal ini pejabat teritorial, salah satu tugas utamanya adalah membantu kesulitan masyarakat dan itu tercantum dalam kewajiban kita sebagai anggota TNI," tutup Wuryanto.
(bal/mad)