Kemenhub Cari Tahu Motif Pria Penyusup di Roda Pesawat Garuda

Kemenhub Cari Tahu Motif Pria Penyusup di Roda Pesawat Garuda

M Iqbal - detikNews
Selasa, 07 Apr 2015 20:36 WIB
Ilustrasi: Garuda Indonesia (dok.detikcom)
Jakarta -

Seorang pria bernama Mario Steven Ambarita (21), kedapatan menyusup di Garuda pesawat GA 177 rute Pekanbaru-Jakarta dengan bersembunyi di roda belakang pesawat (main wheel). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih mencari tahu motif Mario menyusup di pesawat.

"Harus dicek dulu modus, motif, detail dan segala macamnya. Kalaupun dia sudah sadar, ada kepentingan apa (menyusup di pesawat)? Ini harus dicek. Apakah murni dia menumpang atau ada niat jahat? Kita belum tahu," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata saat dihubungi detikcom, Senin (7/4/2015).

Barata mengatakan, kasus ini masih ditangani inspektorat Otoritas Bandara. Dengan menggali informasi dari pelaku, pihaknya akan segera melakukan tindaklanjut dan evaluasi terutama bagi Otoritas Bandara atau PT Angkasa Pura (AP) II.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, kalau dia orang bandel melanggar aturan, itu pasti ada sanksinya. Daerah itu kan daerah steril, restricted area. Tentu harus ada sanksi. Jangan karena dia menderita tidak ada sanksi atau tidak diberikan ketegasan," papar Barata.

"Kedua, kalau misalnya ada kelalain dari pihak bandaranya bisa otoritas atau AP yang seharusnya tidak boleh terjadi, ini juga mengandung sanksi," imbuhnya.

Saat ini, pelaku masih dirawat di pos kesehatan Bandara Soekarno-Hatta. "Saya terima laporan terakhir berada di pos kesehatan bandara," ucap Barata.

Sebelumnya, seorang pria yang belakangan diketahui bernama Mario Steven Ambarita (21) kedapatan berjalan terhuyung-huyung di apron Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, saat pesawat Garuda Indonesia dari Pekanbaru mendarat. Pria itu ternyata turun dari lubang main wheel (roda belakang pesawat).

VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan, Mario lahir di Jakarta dan besar di Pekanbaru. Selama 21 tahun besar di Pekanbaru itu, dia punya keinginan sangat besar untuk ke Jakarta. Mario mengaku 10 hari terakhir, dia mengamati Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan mempelajari cara menyelundup pesawat dari internet, Facebook dan sebagainya.

"Masalahnya dia itu naik ke rongga tidak dari apron (parkiran pesawat). Tapi pesawat berangkat taxying, di ujung landasan kan biasanya pesawat berhenti 5 menit itu, nah di situ," ucap Pujo.

(iqb/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads