Tak Ada Biaya Kembali Jadi Alasan WNI Enggan Tinggalkan Yaman

Tak Ada Biaya Kembali Jadi Alasan WNI Enggan Tinggalkan Yaman

- detikNews
Senin, 06 Apr 2015 11:39 WIB
Pertemuan Tim Percepatan Evakuasi WNI dengan mahasiswa di Yaman (Foto: Dokumen Polri)
Jakarta - Di tengah konflik yang mendera, sejumlah WNI memilih tetap bertahan di Yaman. Salah satu alasan para WNI enggan meninggalkan Yaman lantaran tidak punya biaya untuk kembali jika kondisi sudah kondusif.

Kondisi tersebut dijumpai oleh Tim Percepatan Evakuasi WNI di Yamanβ€Ž saat melakukan pertemuan dengan sejumlah pelajar/mahasiswa di berbagai lembaga pendidikan di Tarim. Selain mengkhawatirkan kelanjutan studi, para mahasiswa juga terkendala masalah biaya untuk kembali ke Yaman.

"β€ŽPada prinsipnya banyak dari mereka yang berkeinginan untuk mengikuti evakuasi, namun ragu-ragu dengan pertimbangan antara lain, kelanjutan studi mereka dan ketiadaan biaya kembali ke Yaman jika kondisi membaik. Mereka berharap ada jaminan dari pemerintah terkait hal-hal tersebut," jelas Kasatgas Tim Percepatan Evakuasi WNI di Yaman dari Polri Kombes Pol Krishna Murti kepada detikcom, Senin (6/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Percepatan Evakuasi WNI di Yaman telah melakukan pertemuan dengan pimpinan lembaga pendidikan Ribath Tarim (semacam pondok pesantren) dan sekitar 300 pelajar/mahasiswa. Juga dilakukan pertemuan dengan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas al-Ahqaf, di mana 540 mahasiswa sedang menempuh pendidikan tinggi di universitas ini, serta pertemuan dengan pimpinan lembaga pendidikan Darul Mustafa di mana ada sekitar 300 pelajar WNI di sana.

"Dalam pertemuan tersebut kami sampaikan bahwa upaya evakuasi ini merupakan perhatian pemerintah RI untuk melindungi warganya di daerah konflik maupun daerah yang mempunyai potensi konflik," ungkapnya.

Evakuasi tersebut bersifat imbauan yang sangat keras dari pemerintah. Meski demikian, jika para pelajar/mahasiswa memutuskan untuk tetap tinggal di Yaman, tim menyampaikan bahwa segala macam konsekuensi yang timbul kiranya menjadi tanggung jawab atas pilihan tersebut.

"Pemerintah RI tetap akan memberikan perhatian kepada semua warganya, baik yang bersedia dievakuasi maupun yang memilih tinggal di Yaman," imbuhnya.

Dalam pertemuan tersebut, juga disampaikan bahwa biaya dalam proses evakuasβ€Ži sepenuhnya ditanggung pemerintah, khususnya pemberian one way ticket bagi pelajar/mahasiswa yang dievakuasi.

Sementara pimpinan lembaga-lembaga pendidikan di Yaman yang ditemui tim mengapresiasi upaya pemerintah RI terhadap para mahasiswa tersebut. Disampaikan, pimpinan lembaga pendidikan di Yaman memberikan dukungan terhadap pemerintah RI atas upaya evakuasi ini.

"Terkait dengan keberlangsungan belajar para pelajar/mahasiswa, para pimpinan tersebut juga berjanji untuk memberikan pengaturan khusus mengingat kondisi yang sedang berkembang," pungkasnya.


(mei/slm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads