Wakil Ketua Satgas Yunus Husein mendapat informasi tersebut dari para pengurus PT Arabikatama Khatulistiwa-Fishing Industry (AKFI). Menurut sang pengurus, dua ABK itu ditemukan di rumpon, alat bantu penangkapan ikan yang biasa digunakan nelayan.
"Mereka diselamatkan nelayan tradisional yang jual ikan ke Penambulai," kata Yunus kepada detikcom, Minggu (5/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapten kapal SPL yang berlabuh di Penambulai bernama Yance juga pernah menemukan orang-orang Myanmar di lautan. Namun kondisinya sudah tak bernyawa. Berdasarkan cerita dari para nelayan, diduga kuat para ABK itu dijatuhkan di lautan.
Pihak PT PBR sudah membantah kabar penyiksaan, termasuk mendorong ABK di lautan. Namun belakangan seorang algojo yang diduga sebagai penyiksa berhasil ditangkap.
Total ada 323 WN non Thailand yang saat ini berada di Tual. Mereka akan segera dipulangkan dalam waktu dekat.
(mad/kha)