Menjadi Badut Lucu di Kota Tua Demi Menyambung Hidup di Ibukota

Menjadi Badut Lucu di Kota Tua Demi Menyambung Hidup di Ibukota

- detikNews
Sabtu, 04 Apr 2015 16:44 WIB
Yudhistira AS/detikcom
Jakarta - Saat kita ke Kota Tua, Jakarta, badut-badut mudah dijumpai. Mereka berkostum mulai dari tokoh kartun Doraemon, Mickey Mouse sampai Upin dan Ipin.

Profesi badut dipilih demi menyambung hidup di Ibukota. Salah satunya, Budi Sulistyo (34). Pria asal Wonosari, Yogyakarta, ini telah bekerja sebagai badut selama 5 tahun.

Menurutnya, walau melelahkan bekerja dengan kostum tertutup dari ujung rambut hingga ujung kaki namun dia sangat senang. Sebab banyak warga khususnya anak-anak terhibur akan aksinya ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi badut kayak gini dan berkostum seperti ini sebenarnya sangat melelahkan. Namun ya saya tetap senang karena bisa menghibur banyak orang dan nggak jadi pengangguran," ujar Budi pada detikcom di kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (4/4/2015).

Saat dijumpai, Budi sedang menghibur pengunjung yang sedang memadati kawasan Kota Tua. Kostum Mickey Mouse ia pilih sebagai 'baju dinas' hari ini.

Sebelum menjadi badut, Budi bekerja sebagai kuli bangunan. Karena tenaga dan penghasilannya yang tak sebanding itu akhirnya ia memutuskan berhenti bekerja sebagai tukang bangunan.

Ide menjadi badut sebenarnya tak datang dari dirinya sendiri. Awal mulanya, Budi diajak oleh tetangganya yang memiliki jasa badut untuk acara ulang tahun.

"Saya waktu itu dimintai bantuan aja. Karena anak buah tetangga saya lagi sakit. Pas itu hari Minggu kebetulan saya libur kerja," lanjutnya.

Akhirnya setelah hari itu, Budi tertarik untuk bekerja sebagai badut. Budi mulai beralih profesi sebagai badut pada pertengahan tahun 2010.

Honor pertama yang ia terima ketika menjadi badut untuk pertama kali yakni Rp 150 ribu. Uang itu dia terima setelah 12 jam bekerja mulai pukul 08.00-22.00 WIB.

Kota Tua dipilihnya menjadi tempat mengais rezki karena lokasi itu dipenuhi pengunjung dari pagi sampai malam hari.

"Di Kota Tua ini kan pengunjung tiap hari pasti ada. Entah untuk sekadar foto-foto atau ngunjungin museum. Jadi kalau saya mentas di sini pasti ada aja rezekinya," tuturnya.

Untuk kostumnya sendiri, tetangganya yang memiliki usaha sewa kostum bersedia meminjamkannya. Tak sepeser pun dikeluarkan Budi untuk sewa kostum Mickey Mouse.

Menurutnya, selagi pekerjaan itu halal, ia takkan malu untuk melakukannya. Karena bagi Budi, bila hidup di Ibukota tak memliki pekerjaan hanya akan menjadi orang yang tersisihkan.

(nik/nik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads