Sebelum Dipulangkan, Para ABK Myanmar Ditagih Utang Oleh Ibu-ibu Ini

Perbudakan di Benjina‎

Sebelum Dipulangkan, Para ABK Myanmar Ditagih Utang Oleh Ibu-ibu Ini

Rachmadin Ismail - detikNews
Jumat, 03 Apr 2015 17:07 WIB
Kepulauan Aru -

Sebagian ‎para ABK Myanmar yang hendak dipulangkan rupanya masih berutang pada ibu-ibu yang membuka warung di sekitar Benjina, Kepulauan Aru, Maluku. Para pemilik warung pun protes meminta mereka segera melunasinya.

"Jangan dipulangkan semua. Mereka punya utang banyak," kata seorang wanita, Arni, yang datang bersama belasan orang lainnya ke pelabuhan Benjina, Jumat (4/2/2015).

Menurut Arni, ada yang punya utang sebesar Rp 1 juta sampai Rp 7 juta. Bahkan ada yang sampai berteriak ke seorang WN Myanmar dalam bahasa asli mereka.

"Saya yakin kalau mereka nggak punya utang, nggak akan mau pulang," timpal seorang wanita lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dibantu pihak imigrasi, kepolisian dan TNI AL memang tengah dalam proses untuk memindahkan para ABK dari Benjina menuju Tual. Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Laksda TNI (Purn) Asep Burhanuddin yang ditugaskan untuk meninjau keadaan para ABK asal Myanmar di Benjina memang memutuskan untuk memindahkan para ABK ke Tual.

Berdasarkan temuan Asep telah meminta keterangan dari 40 ABK, telah terjadi diskriminasi. Bahkan, para ABK itu juga mendapatkan siksaan.

(mad/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads