Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Sinabung PVMBG sejak Rabu (1/4/2015), terukur tremor menerus, 146 kali gempa guguran dengan amplitudo maksimum 5-120 mm dan beberapa teramati luncuran awan panas sejauh 3,5 km ke arah selatan dengan tinggi kolom 2 km.
"Pada malam hari teramati guguran lava pijar. Kemarin juga terjadi banjir lahar hujan di beberapa tempat sehingga merusak jalan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (2/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pukul 18.06 - 21.09 WIB, terjadi 18 kali awan panas guguran. Visual tertutup kabut dan angin timur-tenggara. Status tetap Siaga (level III).
"Masyarakat di beberapa desa di sekitar Gunung Sinabung yang berjarak sekitar 3 km dari puncak kawah, panik dan ketakutan bahkan sudah bersiap untuk evakuasi," ujar Sutopo.
Pemerintah setempat langsung berupaya mengevakuasi warga dari Desa Sigarang-Garang, Kutagugung, dan Sukanalu itu.
"Sebagian warga Dusun Sibintun yang nekat tinggal di rumahnya terpaksa dikeluarkan oleh aparat menuju ke Kabanjahe ke rumahnya yang telah mereka sewa," urai Sutopo.
Hingga saat ini aparat masih melakukan patroli dan pemantauan di lapangan. Data terakhir pada Sabtu (28/3), sebanyak 795 KK (2.442 jiwa) warga Desa Sigarang-Garang dan Sukanalu telah dipulangkan karena sesuai rekomendasi PVMBG kedua desa tersebut aman dari erupsi Gunung Sinabung.
"Posko pengungsian erupsi Gunung Sinabung telah ditutup oleh Bupati Karo karena sudah tidak ada pengungsi," katanya.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Pendakian dan aktivitas di dalam radius 3 km, hingga 5 km untuk sektor selatan hingga tenggara (cenderung ke arah timur) Gunung Sinabung yang merupakan bukaan lembah gunung tempat terjadi aliran lava dan awan panas masih dilarang.
(kff/fdn)