"Evaluasinya lebih banyak. Kalau sebelumnya 144 halaman, yang sekarang jadi 280 halaman," kata Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenoek di Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Jumat (2/4/2015).
Ia mengatakan bahwa kali ini evaluasi Kemendagri lebih banyak daripada saat mengevaluasi RAPBD yang dibahas Pemprov DKI dengan Kemendagri. Beberapa hal yang dievaluasi yakni belanja pegawai yang tinggi sedangkan belanja publiknya rendah. Belanja pengadaan alat kantor yang โmencapai Rp 4 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, ia meminta agar RAPBD DKI diperbaiki dan diseimbangkan antara belanja pegawai dan kepentingan publik.
"Setidaknya belanja publik harus 70 persen," pungkasnya
(bil/kff)











































