"Bapak Presiden punya staf yang tangguh agar beliau punya suatu keputusan. Di kiri-kanan saya adalah orang-orang yang sangat capable dalam bidang masing-masing," ujar Luhut saat mengenalkan para deputi di bawah komandonya di Gedung Sekretariat Negara, Jalan Medan Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Kamis (2/4/2015).
Deputi II Bidang Pengelolaan Program Prioritas Yanuar Nugroho. Beliau merupakan pakar ekonomi inovasi dan profesor di universitas ternama di Inggris, Manchester University. Pria ini juga pernah bekerja di Uni Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi, Darmawan Prasodjo. Pria ini merupakan lulusan dari Duke University, Amerika Serikat. Pria yang akrab disapa Darmo pernah bekerja di Gedung Putih Amerika Serikat.
"Dia ini lulusan Taruna Nusantara, kemudian magma cumlaude, doktor di Purdue di bidang ekonomi energi. Dia pernah bekerja di Gedung Putih, pernah kerja di kantor senator Kerry. ini rising star, anak muda," jelas Luhut.
Selanjutnya, Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategi, Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor dan Purdue, Amerika Serikat.
"Purbaya lulusan IPB, doktornya di Purdue, untuk makro ekonomi di Indonesia. Beliau di Danareksa bekerja dengan bagus," kata Luhut.
"Saya bawa mereka ke Amerika di berbagai tempat dan bertemu dengan banyak pihak. Mereka semua apresiasi dengan kelebihan tiga orang ini," tambah Luhut.
Satu lagi, Deputi IV Bidang Komunikasi Politik yang dipegang Eko Sulistyo. Eko diketahui sebagai orang yang aktif membantu Jokowi mulai dari Solo hingga saat Pilpres 2014 lalu.
"Pak Eko selalu bantu kegiatan Pak Jokowi dari waktu kegiatan di Solo sampai sekarang ini," kata Luhut.
"Memang betul, tim ini belum sempurna. Tapi tim ini didukung oleh orang-orang senior," tambah Luhut.
Selain itu, Luhut juga melantik dua staf khusus Kantor Staf Kepresidenan, yaitu Lambock V Nahattands dan Atmadji Sumarkidjo. Lambock merupakan mantan Sekretaris Mensesneg era SBY, sekarang ditarik menjadi satf khusus Luhut.
"Dia sangat paham sejarah dan masalah perundang-undangan, aturan. Sehingga tidak ada satu pun pekerjaan yang kami lakukan yang coba atau melanggar aturan, karena legal chek akan dilakukan, Pak Lambock periksa," jelasnya.
Sedangkan Atmadji adalah jurnalis senior. Luhut mengenal Atmadji sejak dirinya menjabat Kapten Kopassus.
"Pak Atmadji, adalah senior jurnalis. Saya kenal dari Kapten di Kopassus. Dia sama-sama dengan Jenderal Yusuf. Sampai sekarang berhubungan dan tidak ada daerah opersi militer yang tidak pernah dia pergi," kata Luhut.
"Maka ini tim tangguh," tambahnyam
Satu lagi Deputi yang belum dilantik, yaitu Deputi V Bidang Prediksi dan Analisis Informasi Strategis yang dipimpin Brijen Andogo. Pelantikannya masih dalam proses karena posisinya baru diajukan oleh Luhut.
"Brigjen Andogo, belum dilantik karena masih ada proses administrasi. Ini adalah jenderal yang dari kecil bersama saya di Kopassus dan lama di Timor Timur, Aceh, Papua. Sehingga dia bisa jadi tim yang bagus," jelas Luhut.
(jor/fjp)