Alih Fungsi Lahan BJA, Cahyadi Kumala ke Suwito: Pokoknya Jangan Sebut Nama Gue

Alih Fungsi Lahan BJA, Cahyadi Kumala ke Suwito: Pokoknya Jangan Sebut Nama Gue

- detikNews
Rabu, 01 Apr 2015 17:49 WIB
Jakarta - Bos Sentul City, Kwee Cahyadi Kumala alias Swie Teng pernah meminta Direktur PT Briliant Perdana Sakti (BPS), Suwito agar tidak menyebut namanya terkait penangkapan Yohan Yap dalam kasus suap ke eks Bupati Bogor, Rachmat Yasin.

"Swie Teng bilang gini pokoknya lu jangan sebut-sebut nama gue," ujar Suryani Zaini saat bersaksi dalam sidang lanjutan Swie Teng di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Ucapan ini dilontarkan Swie Teng pada pertemuan di Istana Kana, Cikini, Menteng pada 1 Juni 2014. Saat itu Suryani memang diminta Steven, menantu Swie Teng untuk dikenalkan dengan Direktur BPS Suwito. Steven menyebut PT BPS merupakan milik Haryadi Kumala alias Asie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Steven menyatakan coba ketemu direkturnya. Direkturnya mungkin bisa menerangkan ini PT sebetulnya PT-nya Asie," ujar Suryani yang juga Presiden Komisaris sebuah televisi swasta.

Memang saat itu Suryani hanya mengetahui perusahaan tersebut menerbitkan cek yang didakwakan Jaksa KPK, uang pencairannya, untuk diberikan ke Rachmat Yasin.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Sherley Tjung dan Dian Purwheny, Swie Teng sudah melontarkan pengakuan tidak mengenal Suwito. "Waktu saya masuk Pak Swie Teng udah bilang nggak kenal, gue nggak pernah kenal orang ini. Nggak kenal dengan direktur (Suwito) yang dikenalkan sama saya," sambungnya.

Suryani membantah ada simulasi pertanyaan terkait perkara Yohan Yap pada pertemuan. "Tidak ada, pertanyaan seperti itu pajak dan lain-lain yang saya tanya ke dia. Lalu akhirnya dia (Suwito) agak takut," imbuhnya menyebut Suwito mengaku tidak mengenal Asie.

"Steven bilang lue kan nomineenya (pinjam nama, red) Asie. Si direktur (Suwito) ini bilang gue ngga kenal Asie. (Dijawab lagi oleh Steven-red) Lu google aja bego," tutur Suryani.

Dalam dakwaan Jaksa KPK dipaparkan duit untuk diberikan ke Rachmat Yasin berasal dari PT BPS yang merupakan milik Swie Teng. Pengeluaran duit Rp 4 miliar disebut Jaksa KPK atas sepengetahuan dan persetujuan Swie Teng.


(fdn/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads