"BNPT seperti monster, seperti Pangkomkatib, main gebuk tanpa dikasih tahu," kata pengelola situs VOA-ISLAM.com, Abdul Halim saat audiensi dengan Komisi I di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015).
Abdul menegaskan bahwa situsnya memuat materi tentang dakwah Islam. Aksi pemblokiran atas rekomendasi BNPT ini dianggap seperti zaman orde baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul juga membantah situsnya terkait paham radikalisme. "Kami tidak pernah berkampanye radikalisme tapi untuk negara lebih baik," ungkapnya.
Kekecewaan juga disampaikan oleh pengelola situs dakwatuna.com, M Syarief. Dia yakin konten situsnya tidak memprovokasi pihak-pihak tertentu.
"Kita merasa kecewa karena dianggap situs radikal. Kita lebih berat menyajikan konten Islam. Kami minta tolong tunjukan berita mana yang provokasi. Kami situs yang mengedepankan islam. Kita ingin minta klarifikasi penjelasan radikal yang dimaksud seperti apa. Jangan sampai ada multitafsir," keluhnya.
(imk/rna)