Menko Tedjo Soal Pemblokiran Situs oleh Kominfo: Jangan Sampai Kita Kecolongan

Menko Tedjo Soal Pemblokiran Situs oleh Kominfo: Jangan Sampai Kita Kecolongan

- detikNews
Rabu, 01 Apr 2015 12:52 WIB
Jakarta - Menko Polhukam Tedjo Edy mengungkapkan bahwa pemblokiran 22 situs yang diblokir oleh Kominfo berdasarkan laporan dari masyarakat. Tedjo menganggap pemblokiran ini tidak terburu-buru.

"Situs porno kan bisa langsung diblok. Terkait masalah situs yang diduga radikalisme, harus ada laporan dari masyarakat. Masyarakat lapor ke BNPT, dari BNPT dilaporkan ke Menkominfo. Karena itu akan dicek ulang, terkait agitasinya, ataupun propaganda, kalau tidak akan dibuka kembali," kata Tedjo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015).

Bagaimana dengan sejumlah pihak yang menganggap pemblokiran ini terburu-buru?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak-tidak. Ini jangan sampai kita kecolongan lagi," jawab Tedjo.

Kemkominfo telah memblokir 22 situs/website yang bernuansa radikal. Kemkominfo meminta penyelenggara internet service provider (ISP) untuk memblokir 22 situs sesuai yang disampaikan pihak BNPT.

Situs yang diblokir itu adalah arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, an-najah.net, muslimdaily.net, hidayatullah.com, salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com dan muqawamah.com.

Lalu ada lasdipo.com, gemaislam.com, eramuslim.com, daulahislam.com, shoutussalam.com, azzammedia.com dan indonesiasupportislamicstate.blogspot.com. Walau begitu beberapa situs tersebut masih bisa diakses melalui telepon selular.

(imk/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads