"Katanya kami hasut masyarakat Indonesia bergabung ke ISIS. Kami kritis ke ISIS. Kami sampaikan hati-hati, pikir ulang kalau mau gabung ke sana (ISIS). Kenapa dikatakan seperti itu?" kata pengelola hidayatullah.com, Mahladi saat audiensi bersama Komisi I di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015).
Mahladi dan pengelola situs yang lain sudah bertemu dengan Juru Bicara BNPT Irfan Idris dan aduan mereka akan dikaji. Tetapi mereka tetap meminta agar blokir tersebut dibuka terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahladi juga membantah bila struktur organisasi dan alamat pengelola situsnya dianggap tidak jelas. Hidayatullah.com sudah eksis hampir 20 tahun dan selama ini tidak bermasalah.
"Jelas alamatnya, strukturnya. Kami juga sebuah ormas, visi misi kami jelas. Kami sudah terbit sejak 1996 dan tidak pernah dianggap bermasalah," ungkapnya.
Mahladi juga tidak diterima dengan alasan pemblokiran karena berbahaya. Dia merujuk ke media sosial yang membela situs yang diblokir ini.
"Kami dicemarkan nama baiknya di masyarakat. Katanya berbahaya karena laporan masyarakat ke BNPT, saya tanya masyarakat yang mana? Di media sosial banyak yang bela kami, selamatkan media Islam," ucap Mahladi.
(imk/fjp)