Beberapa hari lalu saat Agus Gumiwang cs menyambangi ruang FPG DPR dan meminta baik-baik kunci ruang rapat Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo cs tak mau menyerahkan. Status BBM Bambang Soesatyo menyerukan perlawanan total.
"Rawe-rawe rantas malang-malang putung," demikian status BBM Bambang, yang senafas dengan seruan perlawanannya "hanya ada satu kata: lawan!".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Agus Gumiwang yang tak lain Ketua Fraksi Golkar kubu Agung tak tinggal diam. Agus pun mengeluarkan senjata pamungkas yakni mengajak Waketum Yorrys Raweyai.
Benar saja setelah Yorrys dkk turun, ruang rapat FPG DPR dapat dikuasai kubu Agung. Namun kedua kubu akhirnya sepakat untuk cooling down sampai rapat paripurna kamis besok memutuskan siapa yang berhak menjadi pemilik ruang rapat FPG DPR. Meski tak satu pun pihak yakin paripurna bakal menyelesaikan persoalan.
Setelah pendudukan yang berakhir mediasi itu, Bambang Soesatyo tak lagi bersuara keras. Bambang sudah menganggap Yorrys cs sebagai saudara.
"Kita saling memaafkan karena kita kan satu keluarga. Kita menghargai Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai dkk juga menghormati posisi kami yang masih sebagai pimpinan fraksi," kata Bambang kepada detikcom, Selasa (31/3/2015).
Namun di balik itu, Bambang justru menyimpan bara yang lebih panas lagi. "tiji tibeh: hak angket," kata Bambang melalui update status BBM-nya Rabu (1/4/2015) ini.
Tiji tibeh artinynya adalah mati siji mati kabeh atau mati satu mati semua. Bambang saat ini memang menggalang angket untuk mempertanyakan keberpihakan Menkum HAM kepada Golkar kubu Agung Laksono.
Lalu apa sebenarnya maksud pesan peperangan tiji tibeh dari Bamsoet?
(van/nrl)