Utak Atik Blok G Tanah Abang dari Era Jokowi ke Ahok

Utak Atik Blok G Tanah Abang dari Era Jokowi ke Ahok

- detikNews
Rabu, 01 Apr 2015 08:04 WIB
Jakarta - Menyelesaikan sengkarut di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat memang tidak mudah. Dulu, saat PKL dimasukkan ke Blok G Tanah Abang yang sudah diperbarui, diharapkan bisa menyelesaikan masalah. Namun, masalah tidak kunjung selesai. Gubernur Basuki Tjahja Purnama pun kembali berpikir keras menyelamatkan Blok G.

Blok G Tanah Abang yang dulu tak dilirik perlahan diperbaiki saat Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI di akhir 2012. Ia memperbaiki bahkan menambah sejumlah fasilitas di pasar tersebut. Semuanya agar PKL yang memenuhi jalan di kawasan Tanah Abang bersedia direlokasi.

Setelah proses yang panjang, September 2013 Jokowi meresmikan pasar 3 lantai tersebut. Saat itu PKL di sepanjang Jl. Jati Baru berhasil direlokasi dan membuat jalan yang sebelumnya lumpuh karena PKL menjadi legang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai cara dilakukan Pemprov DKI untuk membuat pasar ini ramai. Mulai dari menggratiskan sewa kios hingga membuat berbagai undian untuk pembeli. 1 Unit mobil bahkan terpajang dan disiapkan sebagai hadiah doorprize pembeli. Namun, menggaet pembeli untuk berbelanja di Blok G bukan persoalan gampang.

Banyak faktor sebenarnya yang membuat blok G sepi pembeli. Hal ini sangat timpang jika dibandingkan dengan blok A, B atau F Tanah Abang yang selama ini selalu disesaki pembeli. Jauh, tak terkoneksi melalui jembatan penghubung, panas dan tak ada eskalator menjadi alasan pembeli enggan berbelanja ke Blok G.

Beberapa kali Jokowi blusukan ke Blok G. Setiap blusukan, ia selalu diserbu keluhan sama dari pedagang tentang sepinya pembeli. Pedagang menagih janji Jokowi mendatangkan pembeli setelah mereka direlokasi dan memperbaiki fasilitas agar gedung itu terkoneksi dengan blok A dan B.

Mendengar banyaknya permintaan pedagang, Jokowi dan Ahok -kala itu- meminta pedagang lebih membangun jiwa enterpreneur sehingga tak berpangku tangan pada pemerintah. Ia meminta pedagang memikirkan ide-ide menarik agar pengunjung datang. Berbagai pihak sudah digaetnya untuk memberi kemudahan pada pedagang namun tak juga membuat pasar ini ramai.

"Itu urusan pedagang. Jangan semuanya minta disuntik. Entreprenur itu biarkan kalau sudah dilatih. Jangan semuanya minta disuntik. Malah entreprenurshipnya hancur," kata Jokowi saat ditanya apakah produk pedagang Blok G tidak bisa bersaing, Selasa (25/2/2014).

Oktober tahun lalu, eskalator di tengah gedung sudah dibangun oleh PD Pasar Jaya untuk memudahkan pedagang. Namun tak banyak kemajuan yang dirasakan penjual.

Soal meramaikan Blok G, Ahok sempat mewacanakan untuk membuat pasar ini sebagai pasar tematik agar memiliki ciri khas tertentu seperti menjadi pasar khusus sablon. Tetapi hingga saat ini tak juga berhasil.

Akhirnya, perlahan pedagang mulai meninggalkan gedung dan kembali berjualan di pinggir jalan. blok G yang berusaha dibangkitkan Pemprov DKI kembali mati suri.

Kini, Gubernur Ahok kembali putar otak untuk membangkitkan pasar itu. Salah satu caranya dengan membongkar habis bangunan pasar untuk dibangun kembali dengan konsep yang baru.

"Blok G mungkin kita mau bikin yang modern," kata Ahok di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jl Prapanca No 9, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015).

Belum diketahui bagaimana kelanjutan dari wacana ini dan kapan akan realisasikan. Yang menjadi catatan utama, saat bangunan ini dibongkar dimana penjual yang direlokasi untuk sementara waktu.

(bil/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads