Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa jurusan Biologi UI, ditemukan tewas di Danau Balairung UI pada Kamis (26/3) lalu. Akseyna sempat meninggalkan pesan sebelum kematiannya di secarik kertas di kamar kosnya.
Kertas pesan ditempelkan di dinding kamar dengan tulisan berbahasa Inggris 'will not return for please don't search for existence my apologies for everything eternally'. Pesan itu ditemukan teman kos Akseyna, yang bernama Jibril pada Minggu (29/3) malam.
Jibril diminta orangtua Akseyna untuk mengecek kamar anaknya yang ada di Wisma Widya 208, Jl Kabel Tegangan Tinggi, Beji, Depok. Penemuan Jibril langsung dilaporkan ke polisi.
Kamar Akseyna berada di lantai 2 kosan itu. Kamarnya sedikit berantakan. Menurut penjaga kos, Edi Sukardi, kamar kos Akseyna dalam keadaan terkunci saat ditinggalkan. "Pintunya dikunci, terus pas polisi ke sini baru dibuka pakai kunci cadangan," kata Edi Sukardi, Selasa (31/3/2015).
Edi mengatakan polisi datang Senin (30/3) malam untuk memeriksa kamar Akseyna. Masih terdapat HP, laptop dan dompet yang terletak di dalam kamar. "Barang-barangnya masih lengkap di kamar, enggak dia bawa," ucap Edi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Akseyna anak yang baik dan pendiam. Dia juga tidak pernah bermasalah di kosan. "Baik dia orangnya. Nggak ada masalah sama sekali, bayar kosan juga lancar," ucapnya.
Edi menjelaskan, Akseyna mulai kos di tempatnya tahun 2013 lalu. Dia selalu izin jika pergi berhari-hari dari kosan, namun kemarin tak ada izin yang disampaikan Akseyna. Selain itu dia juga sering dijenguk oleh orang tuanya. "Selalu izin kalau ke mana-mana. Kemarin enggak, saya telepon ke hp-nya juga enggak aktif," ucap Edi. (slm/nal)