Ahok berpesan kepada seluruh jajaran Pemkot untuk tidak ragu-ragu dalam menyusun program untuk perbaikan wilayahnya. Sebab, tidak ada batasan anggaran untuk menyusun program.
"Kalau berbasis kinerja bapak ibu usul saja tidak ada batasan. Kalau meledak butuh dana sampai triliunan nggak apa-apa, tinggal nanti kita prioritaskan," kata Ahok saat memberi sambutan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jl Prapanca No 9, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015).
"Jadi nggak ada rumah sakit ICU-nya cuma setengah. Honor dokter puskesmas mesti lebih tinggi. Mau bebas DBD, jumantiknya dinaikin dong. Hujan tergantung Anda, mendungnya merata," sambungnya yang diikuti tawa hadirin yang ada dalam ruangan.
Hadir dalam Musrenbang ini antara lain Wali Kota Jaksel Syamsuddin Noor, Kepala Bappeda Tuty Kumawati, Sekda DKI Saefullah, Kepala BPKAD Herudi Budi Hartono, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana beserta anggota lainnya. Sementara itu, Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sempat terlihat hadir namun tidak mengikuti Musrenbang.
Ahok bercerita, betapa terkejutnya dia menerima kiriman banyak meja pingpong di kelurahan tempatnya tinggal. Padahal dalam Musrenbang beberapa tahun lalu tidak pernah ada yang mengajukan itu.
"Semua harus jelas. Masyarakat kita dulu malas, diundang Musrenbang kita keluar apa keluar apa. Saya di RW nggak pernah minta meja pingpong tapi datangnya banyak, sementara saya minta tanggul untul rob tidak dikerjakan," kata Ahok.
Dia juga menyentil banyaknya bangunan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan yang berdiri di atas lembah. Ini dianggapnya tidak sesuai. Selain itu, Ahok juga melihat masih banyak masjid yang bangunannya terlampau kecil, sehingga membuat masyarakat enggan berkumpul ramai-ramai di sana.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga berpesan agar dalam penertiban PKL jangan sampai merusak gerobak miliknya. Sebaliknya, dia meminta agar para PKL itu dipindahkan ke ruang terbuka hijau lainnya yang terletak lebih dekat dengan masyarakat.
"PKL saya tidak suka dihancurkan barangnya karena orang kecil ini sudah buat modal. Kita mengusahkan mereka bukan dirusak tapi dipindahkan ke banyak ruang terbuka. Makanya saya minta Pak Dewan yang terhormat, Perda harus diubah. PKL dekatkan diri ke orang yang ramai," jelas dia.
"Tugas bapak ibu memenuhi kepala, perut dan dompet. Kepala penuh itu mulai dari agama dan sebagainya. Perut penuh. Tidak ada pagu anggaran silakan keluarakan ide bapak ibu untuk program anggaran," pungkasnya
(aws/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini