Cerita Ular Naga di Gunung Bapang yang Tak Dianggap Pemburu Akik Lavender

Cerita Ular Naga di Gunung Bapang yang Tak Dianggap Pemburu Akik Lavender

- detikNews
Senin, 30 Mar 2015 16:40 WIB
Sukoharjo - Kearifan lokal yang melegenda di Gunung Bapang, Sukoharjo, Jateng seolah tak dianggap para pemburu akik lavender. Mereka cuek saja membongkar bebatuan. Padahal sejak turun temurun, ada cerita soal ular naga di pegunungan seribu Sukoharjo, yang termasuk di dalamnya Gunung Bapang.

Soal ulah pemburu akik yang menerabas kearifan lokal dikhawatirkan sejumlah warga. Tukino dan Remik misalnya, mereka khawatir akan terjadi petaka di kemudian hari jika penambangan tidak segera dihentikan. Hal tersebut mengingat bukit itu berada persis di atas pemukiman warga. Mereka khawatir terjadi longsor atau bencana lain akibat banyaknya lubang-lubang bekas galian.

Tak cuma masalah petaka akibat bencana alam. Remik menjelaskan, kearifan lokal yang telah ditanamkan leluhur selama berpuluh abad silam untuk menjaga kelestarian alam, berupa bukit dan seluruh isinya demi kelangsungan hidup juga sirna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Legenda leluhur mengisahkan bahwa Pegunungan Seribu adalah ular naga yang bertugas melindungi atau membendung kawasan sekitarnya agar tidak terkena genangan laut selatan. Ekor naga terdapat di kawasan Batu Seribu yang merupakan kawasan paling barat jajaran Pegunungan Seribu.

Bagian kepala terdapat di sisi timur yang berada di Wonogiri. Sedangkan di kawasan Kedungsono adalah bagian lambungnya.

"Para leluhur dulu melarang kita merusaknya. Gunung Bapang ini kan digambarkan sebagai lambung naga yang melindungi pemukiman kami, berarti kami seharusnya tidak merusaknya karena di dalamnya ada kekayaan alam yang harus dijaga," ujar Remik, Senin (30/3/2015).

(mbr/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads