Seorang kerabat Sajumedi, Suparno, mengatakan Jumadi merupakan supir truk proyek yang biasa mengangkut material bahan bangunan. Saat kebakaran, kebetulan Jumadi sedang bertugas agar berjaga di proyek.
"Almarhum kebetulan lagi standby kan kalau driver masuknya rollingan. Nah, dia lagi masuk buat jaga besoknya," kata Suparno (43) di ruang kamar jenazah, RSAL Mintohardjo, Jl Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tinggalnya di rumah (kontrakan), bukan di situ (basement). Cuma kebetulan almarhum lagi standby saja," sebutnya.
Rencananya, Jumadi akan dimakamkan di kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah. Saat ini keluarga korban sedang mengurusi proses administrasi. "Maunya ke Cilacap. Cuma saya belum tahu lagi nanti. Keluarga sudah ada di sini ngurus surat kematian, dan lain-lain," ujarnya.
Adapun pihak Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) Dr. Mintohardjo mengatakan korban Jumadi meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit. Korban diduga keracunan asap dan kekurangan oksigen saat kebakaran.
"Korban tewas karena keracunan dugaan yang paling dekat. Mungkin karbon monoksida itu kan paling jahat sekali, dalam waktu singkat bisa keracunan," kata Wakil ketua Bidang Medis, Kolonel Dwi Adang Iskandar, di ruang UGD RSAL Dr. Mintohardjo, Jl Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2015).
(hat/aan)