Kepala Bidang Penjagaan, Patroli, dan Penyidikan Syahbandar Belawan Ezau D Kakisina mengatakan kapal KM Kumala Endah menabrak kerangka kapal yang sudah tenggelam.
"Sudah setahun ada tanda bahwa tak boleh ada kapal yang melintas, sebab di situ ada kapal yang sudah karam," kata Ezau kepada wartawan di Medan, Sabtu (28/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di situ kan sudah ada tanda kapal dan pelampung bahwa tak boleh ada kapal yang melintas di situ, namun kapal kargo Kumala Endah melintas di situ, ya nabrak kapal yang tenggelamlah, jadinya kapal itu kandas dan robek, kalau tak melintas di situ maka akan aman," kata Ezau.
Mengenai kapal kargo yang sudah tenggelam sebelumnya di peraian Belawan itu, Ezau mengaku sudah lupa kapal kargo tersebut menuju kemana.
Peristiwa tenggelamnya kapal kargo KM Kumala Endah pada (24/3) sekitar pukul 18.00 WIB. Kapal yang mengangkut 700 ton besi itu berangkat dari Dermaga Gudang Arang, Pelabuhan Belawan dengan tujuan Kalimantan Barat.
Akibatnya kapal mengalami kebocoran di bagian lambung. Tak lama kemudian tenggelam. Dari 14 awak kapal, lima orang Anak Buah Kapal (ABK) dapat menyelamatkan diri, dua korban ditemukan tewas tenggelam, sementara tujuh lainnya masih dinyatakan hilang.
(rul/rul)