Ahok Optimis di Tangan Komjen Buwas Oknum 'Dana Siluman' APBD Bisa Ditangkap

Ahok Optimis di Tangan Komjen Buwas Oknum 'Dana Siluman' APBD Bisa Ditangkap

- detikNews
Jumat, 27 Mar 2015 12:58 WIB
Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) telah melaporkan dugaan korupsi oleh DPRD DKI dalam APBD 2012-2014 ke KPK. Dengan membawa barang bukti hingga 2 kardus, tidakkah Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) merasa begitu kecolongan?

"Dari dulu kita sudah kecologan, cuma kita nggak ada sistem," terang Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2015).

Ahok kembali menceritakan kala itu dirinya bersama Joko Widodo yang masih menjabat sebagai DKI 1 hanya bisa diam dan menanti. Sebab bila Ahok sudah memperkarakan kecurigaannya saat itu, ada kekhawatiran untuk dikriminaliasasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sama Pak Jokowi itu dulu kita diam-diam dulu nih, nggak ada Kapolri dan Jaksa Agung. Kamu bisa bayangin nggak kalau misalnya nggak ada presiden. Misalnya, kirim ke Kapolri terus Bareskrimnya nggak jujur gitu. Mengerikankan, kita yang ditangkap lalu dikriminalisasi," lanjutnya.

Bak macan yang sudah lama mengamati mangsanya, kini telah tiba waktu untuk menerkam. Di tangan Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso, Ahok optimis laporan terkait dana siluman dalam APBD DKI dapat diusut dengan baik.

"Kalau sekarang kan bagus Pak Buwas (Budi Waseso) yang jelas nangkapin gitu (oknum dana siluman) kan. Nah, ini kan jadinya aman kita," terang Ahok.

Ahok menyoroti ketidaksesuaian pembangunan lapangan sarana olah raga dengan jumlah anggaran yang dialokasikan dalam APBD. Tak hanya membidik oknum DPRD, tetapi juga oknum SKPD yang ikut bermain anggaran.

"Contoh lapangan olahraga kita puluhan miliar, kok bisa gitu mahal. Jadinya biasa-biasa saja. Mungkin dia pakai standar yang (lapangan untuk tim basket) NBA kali kayak di Amerika. Tapi waktu jadinya bukan. Nah, model ini lagi kita sisir," pungkasnya.


(aws/ear)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads