"Dari dulu kita sudah kecologan, cuma kita nggak ada sistem," terang Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2015).
Ahok kembali menceritakan kala itu dirinya bersama Joko Widodo yang masih menjabat sebagai DKI 1 hanya bisa diam dan menanti. Sebab bila Ahok sudah memperkarakan kecurigaannya saat itu, ada kekhawatiran untuk dikriminaliasasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bak macan yang sudah lama mengamati mangsanya, kini telah tiba waktu untuk menerkam. Di tangan Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso, Ahok optimis laporan terkait dana siluman dalam APBD DKI dapat diusut dengan baik.
"Kalau sekarang kan bagus Pak Buwas (Budi Waseso) yang jelas nangkapin gitu (oknum dana siluman) kan. Nah, ini kan jadinya aman kita," terang Ahok.
Ahok menyoroti ketidaksesuaian pembangunan lapangan sarana olah raga dengan jumlah anggaran yang dialokasikan dalam APBD. Tak hanya membidik oknum DPRD, tetapi juga oknum SKPD yang ikut bermain anggaran.
"Contoh lapangan olahraga kita puluhan miliar, kok bisa gitu mahal. Jadinya biasa-biasa saja. Mungkin dia pakai standar yang (lapangan untuk tim basket) NBA kali kayak di Amerika. Tapi waktu jadinya bukan. Nah, model ini lagi kita sisir," pungkasnya.
(aws/ear)