Rapat Tim Angket DPRD Bandingkan Ahok dengan Hugo Chaves

Rapat Tim Angket DPRD Bandingkan Ahok dengan Hugo Chaves

- detikNews
Jumat, 27 Mar 2015 12:22 WIB
Foto: Danu Damarjati
Jakarta - Rapat tim angket kali ini menyoroti soal etika dalam berkomunikasi yang dipraktikkan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok). Muncul perbandingan antara gaya komunikasi keras Ahok dengan gaya komunikasi keras Presiden Venezuela Hugo Chaves.

"‎Adakah fakta empirik soal tokoh politik terdahulu yang menggunakan komunikasi secara tak tepat dan bagaimana proses kedepannya?" tanya seorang anggota tim angket dari Fraksi Partai Hanura Wahyu Dewanto dalam rapat yang digelar di ruang rapat DPRD, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2015).

Lantas pakar komunikasi politik yang dihadirkan, yakni Tjipta Lesmana dari Universitas Indonesia, mencoba mencari referensi pemimpin yang punya haya komunikasi keras. Tjipta mencontohkan Hugo Chaves.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Chaves bicara luar biasa keras dan maki-maki. Tetapi dia bicara terhadap Amerika. Tetapi dia tidak pernah berbicara keras kepada rakyatnya," kata Tjipta.

Untuk perbandingan yang seratus persen mirip dengan pola komunikasi Ahok, Tjipta belum bisa memberikan contoh.

"Saya secara instan tidak bisa memberikan contoh tokoh yang mirip Gubernur Ahok kemudian bagaimana akhirnya," kata Tjipta.

‎Justru Tjipta menyarankan agar Ahok tak usah memarahi anak buahnya di depan umum, karena itu bisa membuat sakit hati dan anak buahnya bisa berbuat nekat terhadap Ahok.

Seorang pemimpin hanya boleh memarahi anak buahnya dalam ruangan tertutup, bukan di depan umum.

"‎Kelemahan Ahok yang lain, dia itu tetap merasa tidak bersalah. Keluar dari rumah Wakil Presiden Jusuf Kalla kemudian mengatakan kepada media, saya tidak boleh berkata kasar, namun ada 'tetapi'-nya. Nah yang 'tetapi' ini, saya kira bahasa saya masih halus (begitu kata Ahok yang didengar Tjipta), ini minta maafnya tidak ikhlas," tutur Tjipta.



(dnu/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads