Cegah Korupsi, Kemenag Gunakan Laporan Keuangan Berbasis Akrual

Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan perbaikan sistem pelaporan keuangan. Sistem ini diharapkan akan dapat mencegah korupsi. Jika sebelumnya laporan keuangan yang digunakan berbasis kas, kini Kemenag menggunakan laporan keuangan berbasis akrual.

Sistem ini dinilai lebih akuntabel dan transparan. "Ini salah 1 pola yang diterapkan pemerintah sekarang dan tentu tingkat keakuratannya jauh lebih baik," kata Menag Lukman Hakim Syaifuddin di gedung Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2015).

Lukman mengatakan, Kemenag merupakan kementerian pertama yang melakukan in hoc meeting penerapan laporan keuangan berbasis akrual. Di mana di antara 34 kementerian, Kemenag memiliki satuan kerja yang paling banyak, yaitu hingga 3.484 satuan kerja.

"Dan sejak saat ini kami di Kemenag sudah menyiapkan sejumlah SDM agar penyiapan sistem ini berjalan maksimal," ucapnya. Lukman mengaku, penerapan sistem tersebut menuai beberapa kendala.

Sebab tidak semua karyawan yang berada di bawah naungan Kemenag memiliki modal pengetahuan akuntansi.

Namun ia menegaskan, Kemenag akan memerangi tindakan yang bermotif memperkaya diri sendiri dan orang lain. "Jadi yang kita perangi adalah kejahatan bukan kesalahan," tutur Lukman.

Selain penerapan akrual basis, Kemenag juga akan terus mempertahankan laporan keuangan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). "Di mana kami telah 3 tahun berturut-turut dapat opini WTP," tuturnya.



(kff/fdn)