Cahyadi merupakan target KPK dan beberapa hari setelah kumpul santai itu, Cahyadi ditahan KPK.
"Kalau di luar negeri, pimpinan Mahkamah Agung (MA) diisukan seperti itu, dengan sukarela akan mengundurkan diri demi nama baik lembaganya yang agung itu," kata Imam dalam pesan BBM kepada detikcom, Kamis (26/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada Tuadawas atau unsur pimpinan yang dipanggil KPK berkali-kali, MA mestinya mengantisipasi," ujar Imam.
Antisipasi ini dilakukan untuk mencegah rasa tidak percaya dari kalangan hakim sendiri. Meski belum diketahui secara pasti materi pertemuan hakim agung-target KPK dan pengacara, tapi proses tersebut telah mengusik keagungan lembaga peradilan.
"Jangan sampai menimbulkan distrust di kalangan para hakim karena sangat berbahaya kalau para hakim sudah tidak mempercayai pimpinannya," ucap Imam.
Sebagaimana diketahui, anak buah Cahyadi, Yohan Yap ditangkap KPK saat menyuap Bupati Bogor Rachmat Yasin pada Mei 2014. Yohan Yap lalu dihukum 4 tahun penjara. Selidik punya selidik, uang yang digunakan menyuap sebesar Rp 4 miliar berasal dari kas perusahaan.
Di waktu genting itu, Cahyadi menggelar makan malam dengan Timur dan Denny Kailimang serta anak buahnya. Dan di waktu yang bersamaan, Cahyadi diduga berusaha menghilangkan barang bukti sehingga KPK menahannya dan mendudukkan di kursi pesakitan. Cahyadi juga didakwa menghalang-halangi penyidikan.
Kini Cahyadi duduk di kursi pesakitan. Adapun KY tengah membidik Timur Manurung apakah ada dugaan pelanggaran etik hakim atau tidak dalam pertemuan itu.
(asp/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini