Hakim diciduk tidak jauh dari rumahnya sekitar pukul 10.30 WIB, Rabu (25/3/2015). Nur Khamelia (35), adik kandung Hakim mengaku tidak mengetahui jika kakaknya telah ditangkap Densus 88, apalagi menyangkut niatnya berangkat ke Suriah.
"Saya tidak tahu, tadi diberitahu tetangga. Rumahmu banyak didatangi orang nyari Hakim," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khamel tidak mengetahui adanya rencana kakaknya berangkat ke Suriah. Hingga saat ini, istrinya tengah mengikuti rekreasi di wilayah Batu bersama anak-anaknya.
"Tidak tahu kalau mau ke Suriah. Istrinya ikut rekreasi, ada yang dapat arisan dan diajak," ungkapnya.
Menurut dia, keseharian Hakim adalah mengantar anak sekolah, menjalankan ibadah ke masjid dan berjualan madu serta kopi racikan.
"Ini dia jualan kopi dan madu, buka di rumah, siapa yang mau beli datang ke sini. Tidak yang aneh. Makanya kami kaget ketika dengar ditangkap, apalagi ramai dikatakan ikut ISIS," tuturnya.
Dia mengaku, ayah mereka memang berasal dari Hadramaut, Suriah. Namun, sudah banyak keluarga meninggal dan kini hanya kerabat jauh yang masih dimiliki disana.
"Ayah saya asal Hadramaut, kemudian menikah dengan ibu saya di sini," akunya.
Kabar penangkapan ini pun membuat keluarga besar cemas dan mengkhawatirkan keberadaan Hakim. Pasalnya, tidak adanya pemberitahuan secara resmi soal penangkapan Hakim.
"Ya kami cemas, takut seperti di televisi itu," tegasnya.
Sementara sejumlah saksi mata mengetahui adanya petugas keamanan mengendarai mobil menangkap sosok pria keturunan Arab tidak jauh dari kampung halaman Hakim.
(rul/rul)