"Kita pesan 4 bor ini dari Jepang," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir saat ditemui detikcom di proyek MRT di jembatan penyeberangan orang di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2015).
Nasyir mengatakan, dua bor raksasa ini akan bergerak dari utara mulai dari Bundaran HI, sedangkan dua bor lainnya akan bergerak dari selatan mulai Patung Pemuda Senayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alan Tandiono, Project Manager for Underground Structure MRT, mengatakan alat bor yang didatangkan adalah alat baru dari Jepang. Rencananya alat tersebut datang akhir Mei atau awal Juni mendatang.
"Jadi pas ulang tahun Jakarta kita kasih TBM," katanya. Jakarta berulang tahun 22 Juni.
Alan mengatakan, pengeboran akan dilakukan sebelum peringatan HUT Kemerdekaan RI bulan Agustus. Bor yang datang pada Juni tak bisa langsung digunakan karena harus dirakit dulu.
"Kita butuh 1 hingga 1,5 bulan untuk merakitnya," katanya.
Shigeo Hanaki selaku project manager proyek ini menjelaskan soal harga bor raksasa ini. Harga satu bor raksasa ini mencapai USD 5 juta. "Estimasi harganya sekitar itu," kata pria Jepang ini.
Sebelum melakukan pengeboran alat ini harus diturunkan di kedalaman yang sudah ditentukan. Bor ini kemudian dirakit di lokasi penurunan tersebut yaitu di Bundaran HI dan Patung Pemuda Senayan. Area penurunan bor ini akan jadi lokasi workshop sekaligus area penurunan material galian. Tempat ini juga akan jadi penyuplai material berupa segmen beton ke TBM.
Selain melakukan penggalian, bor ini bisa langsung memasang segmen beton untuk menyangga terowongan yang telah dibuatnya.
(nal/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini