Setiap harinya, Rahmat berangkat dari rumahnya di Cijantung pukul sembilan pagi dan berdagang beras di Pasar Ciracas. Saban hari pula dia menutup kiosnya pukul 18.00 WIB petang, seiring dengan tutupnya pasar.
Begitu juga pada Sabtu kemarin. Setelah mengakhiri aktivitas jual beli di Ciracas, Rahmat mengendarai Yamaha RX King miliknya, melintasi Jl Raya Bogor untuk kembali ke rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendadak ada dua motor yang masing-masing berboncengan memepetnya dari sisi kiri. Mereka mencoba untuk mengambil kantong berisi uang yang dibawa Rahmat. Sang juragan beras sempat melawan dengan tangan kosong.
"Pelaku lantas menembak korban, mengenai perut bagian kiri. Pelaku juga sempat membacok lengan kiri korban," ujar Kapolsek Ciracas Kompol Martono, Sabtu malam tadi.
Empat begal yang 'mengeksekusi' Rahmat kabur bersama kantong berisi uang yang sempat dipertahankan korban. Sedangkan Rahmat langsung dibawa ke RS Pasar Rebo dan kemudian dirujuk ke RS Polri, namun di jalan nyawanya tak tertolong.
Di RS Polri, jenazah Rahmat diautopsi. Dari proyektil yang bersarang di tubuh Rahmat, polisi akan melakukan uji laboratorium dan menyimpulkan detail jenis senjata yang digunakan pelaku.
Polisi kini sedang mengejar komplotan begal sadis ini. Pihak penegak hukum menyebut ada kesamaan modus dan motif antara insiden yang menimpa Rahmat dengan peristiwa curanmor maut di Cibubur pada Oktober tahun lalu.
(fjr/fjr)











































