Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok), kemacetan terjadi karena tidak ada penghubung di antara wilayah lingkar luar Jakarta. Dia pun berwacana membangun 6 ruas tol lain untuk memecah antrean kendaraan yang mengular di tol tersebut.
Rencananya, keenam ruas tol itu mulai dibangun tahun ini. Sehingga, jalan tol tersebut keseluruhannya akan dibangun layang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tol ini akan dibangun layang di atas kota dengan membentuk jari-jari yang menghubungkan wilayah Jakarta sepanjang 69,77 km dengan anggaran Rp 42 triliun. Tol ini akan terhubung dengan Tol JORR dan diharapkan bisa mengurai kemacetan di Tol JORR yang semakin parah.
"Makanya di antara ini harus ada (penghubung) utara-selatan, timur-barat ada, timur laut-barat daya, barat daya-timur laut mesti ada," ucap Ahok, Selasa (17/3) lalu.
"Jadi nanti di lingkaran atas ada 6 ruas jalan tol di tengah untuk jadi jari jemari urai kemacetan," jelas Ahok.
Enam ruas jalan Tol Dalam Kota akan dilengkapi dengan transportasi umum seperti bus Transjakarta. Bus tersebut disediakan dengan konsep ulang-alik. Bus akan terus berputar di atas tol dan tidak turun.
Dia menargetkan pembangunan ruas tol bisa rampung pada 2018 mendatang. Ahok ingin minimal di tahun 2019 sebagian ruas tol sudah siap dioperasikan.
"Saya minta mereka (kontraktor) paling lambat tahun 2018 mesti selesai. (Harapannya 2019) Satu dua ruas sudah selesai lah," katanya.
(aws/ndr)