Kondom gratis yang disediakan di Puskesmas Pasar Rebo merupakan sosialisasi yang dilakukan oleh salah satu unit Puskesmas ini. Yaitu 'Klinik Smile' yang menangani penyakit Infeksi Seks Menular (IMS) dan Voulentary Counseling and Testing (VCT) atau tes HIV sukarela.
"Kondom gratis sebagai manajemen pemasaran sosial kondom. Kami memfasilitasi karena kami fokus ke HIV," ujar Penanggung Jawab Program IMS HIV 'Klinik Smile' Dyah Setyarini di Puskesmas Pasar Rebo, Jl Raya Kali Sari No 1, Pasar Rebo, Jaktim, Kamis (19/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak membagi-bagikan kondom tapi menyediakan. Perlu diingat kondom adalah alat kesehatan, dan ini ada di area Puskesmas bukan di warung. Ini sama seperti kayak pil KB. Jadi bagi yang membutuhkan bisa ambil, kalau nggak butuh jangan diambil," kata Dyah.
Ada beberapa lokasi penyediaan kondom gratis di Puskesmas Pasar Rebo, yaitu di Pos Satpam, apotek, unit KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), UGD, di ruang rawat inap, dan di 'Klinik Smile' sendiri.
Ada kondom yang disediakan sudah 1 paket dengan pelumas, namun ada juga kondom-kondom yang diletakkan di kotak terpisah dengan pelumasnya. Lokasi penyediaan kondom pun dijaga oleh petugas sehingga distribusinya tidak akan salah sasaran.
"Tidak ada anak-anak yang ngambil karena ada yang jaga juga, ada yang di Satpam. Jadi semua kita taruh di tempat yang ada petugasnya," jelas Dyah.
Dyah menyatakan penyediaan kondom ini bukan berarti pihak Puskesmas Pasar Rebo melegalkan adanya seks bebas. Namun perspektif yang digunakan adalah dari bidang kesehatan, sebab menurutnya tak dapat dipungkiri ada banyak kejadian penularan HIV/AIDS terjadi karena pola kehidupan masyarakat.
"Kita berpikir 2 langkah ke depan. Contohnya ada pasien yang ngeluh keputihan 5 bulan nggak sembuh-sembuh. Setelah dicek HIV, ternyata suaminya pernah 'jajan' di luar. Kita nggak bisa menutup mata hal seperti itu terjadi. Kalau soal haram dan halal beda ranah ya. Ini untuk kebaikan istri juga," jelas Dyah.
"Kadang mereka juga nggak punya uang untuk beli, di swalayan juga mungkin malu. Kasirnya kepo ngeliatin. Bukan kita melegalkan seks bebas, tapi ini tindakan preventif," sambungnya.
Kondom-kondom gratis yang disediakan di Puskesmas ini sendiri disediakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS. Tak sedikit pula masyarakat sekitar yang memanfaatkan adanya kondom gratis ini.
"Lebih banyak lingkungan di sini (yang mengambil kondom gratis). Ini dual protection juga. Bukan hanya untuk mencegah HIV tapi banyak yang manfaatin juga bagi mereka yang KB kondom. Kita jadi percontohan juga karena program-program kami, salah satunya sosialisasi kondom ini," sebut Dyah.
Adanya penyediaan kondom gratis yang sudah berjalan setahun ini juga cukup disambut positif oleh pengunjung Puskesmas. Hingga kini tak ada penolakan dari pihak manapun dengan adanya sosialisasi kondom gratis.
"Cukup antusias. Kalau kondomnya nggak ada masyarakat suka tanya. Sebenarnya di Puskesmas Kecamatan ada, tapi teknik dan strateginya beda-beda. Ini bagian dari kebijakan di Kemenkes soal kebijakan kondom juga. Kalau yang nolak Alhamdulillah sampai sekarang nggak ada," tutur Penanggung Jawab Klinik Smile dan Koordinator Penunjang Puskesmas Pasar Rebo dr. Wiwik Syahiyatun dalam kesempatan yang sama.
Klinik Smile pun bukan hanya sekedar menyediakan kondom begitu saja. Sebab pada tiap ranjang atau kotak tempat kondom dan pelumas juga turut dipasang imbauan bagi siapapun yang mengambilnya. Kondom ini sendiri sebagai salah satu cara citu mencegah penularan HIV yang masuk dalam program ABCD.
"A itu anda tidak melakukan seks, B bersikap saling setia dengan pasangan, C cegaj dengan memakai kondom. Jadi yang C ini. Terakhir jangan menggunakan narkotika suntik," terang Wiwik.
Sebelum penyediaan kondom itu diberlakukan, pihak Klinik Smile juga sudah melalukan sosialisasi baik bagi petugas internal maupun kepada pengunjung. Selama sebulan, sosialisasi kondom pun dilakukan dengan cara ditempel di tempat-tempat strategis yang dijaga petugas sebagai langkah untuk memperkenalkan kondom.
(ear/vid)