3 Jam Menembus Kemacetan Tol JORR

Masalah dan Solusi

3 Jam Menembus Kemacetan Tol JORR

- detikNews
Kamis, 19 Mar 2015 12:31 WIB
3 Jam Menembus Kemacetan Tol JORR
Jakarta - Lebih dari sepekan detikcom mencoba menggali persoalan dan mencari solusi kemacetan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Pihak pengelola Tol JORR PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) mengatakan sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kemacetan yang ada.

Hari ini kami mencoba menyusuri Tol JORR untuk mengetahui apakah ada perubahan kemacetan di sana. Sekitar pukul 06.15 WIB kami berangkat dari kantor detik di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Mobil melaju dengan kecepatan 50-60 km/jam ke arah pintu masuk Tol Lenteng Agung arah Pasar Rebo.

Lalu lintas di jalur ini relatif ramai lancar hingga pintu keluar Tol Cibubur 1. Mobil lalu berbelok masuk ke pintu masuk Cibubur, kondisi di sini mulai terlihat agak padat, namun kendaraan masih bisa melaju. Kendaraan semakin mengular saat memasuki persimpangan jalur antara Tol JORR dan Cawang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lajur Cawang yang menuju Tol Dalam Kota terlihat lengang, kendaraan yang lewat di lajur berkecepatan 60-70 km/jam. Kondisi berbeda dialami oleh mobil-mobil yang ingin masuk ke Tol JORR. Kecepatan laju kendaraan hanya bisa dipacu sekitar 40-50 km/jam.

detikcom berhenti di titik ini untuk mewawancarai Kepala Shif Layanan Jalan Tol, Makmur. Menurutnya kemacetan biasa terjadi mulai pukul 06.00 WIB- 08.00 WIB. Mobil yang masuk ke Tol JORR adalah mereka yang ingin menuju Serpong atau Bekasi. Untuk mengatasi kemacetan ini ada petugas yang siaga berjaga. Mereka mengatur lalu lintas agar kemacetan bisa terurai.

"Biasanya macet pas di keluar pintu gerbang Tol Pasar Rebo, di situ pertemuan mobil dari arah Cikunir dan Bogor," kata Makmur.

Menurutnya kemacetan hari ini menuju pintu gebang lebih baik dari hari sebelumnya. Meski pelan namun kendaraan masih bisa melaju.
"Ini termasuk normal pukul 07.30 WIB sudah lancar, biasanya pukul 08.00 lewat baru lancar," ucap Makmur.

Makmur yang sudah bertugas sejak tahun 1984 itu menilai kemacetan terjadi karena jumlah volume kendaraan yang sudah berlebihan. Menurutnya jika ingin macet terurai sebaiknya warga menggunakan transportasi massal.

"Macet itu karena volume kendaraan sudah cukup banyak," katanya.

Usai berbincang, detikcom kembali melaju. Mobil memasuki pintu Tol Pasar Rebo, baru berjalan sekitar 100 meter dari pintu tol, antrean panjang sudah menghadang. Sebagian besar didominasi oleh mobil-mobil pribadi, kecepatan sekitar 0-5 km/jam.

Mobil merangkak hingga memasuki wilayah Lenteng Agung. Namun selepas itu di flyover TB Simatupang lalin lancar hingga pintu keluar Fatmawati.

Sepanjang jalan juga terlihat pertugas tol dan polisi yang berpatroli. Wawan salah satu petugas patroli PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) mengatakan hari ini kemacetan memang tidak telalu parah dari sebelumnya. Sebab hari ini baru pertama kali uji coba untuk sistem buka tutup bagi truk di arah Cikunir.

"Truknya ditahan dulu di bahu jalan. Sebagian lewat, sebagian nunggu. Makanya hari ini jarang truk lewat pagi-pagi," ucap Wawan.

Memang saat melalui jalan dari Pasar Rebo ke Fatmawati, jumlah truk yang lewat relatif sedikit. Sebagian besar justru yang memenuhi jalan adalah mobil-mobil pribadi.

Sekitar pukul 09.00 WIB kawasan Fatmawati depan Cilandak Town Square (Citos) memang terjadi antrean panjang di jalur alteri ke arah Antasari/Cilandak, namun kondisi berbeda untuk mobil yang ingin masuk ke Tol Fatmawati 1 arah Lenteng Agung, lalu lintas cukup lengang.

Mobil terus melaju hingga ke Jatiasih, kecepatan bisa dipacu sekitar 60-70 km/jam. Namun kondisi di arah berlawanan cukup padat.

Kemacetan di Tol JORR meski masih terjadi di sejumlah titik, namun ada beberapa lokasi yang sudah tidak macet parah.

Apakah Anda juga mengalami hal yang sama soal kemacetan yang berkurang di Tol JORR. Anda bisa berbagi pengalaman melewati Tol JORR hari ini, apakah sudah ada perubahan dari hari sebelumnya. Kirimkan cerita Anda ke redaksi@detik.com.

Masalah solusi adalah program baru detikcom yang bertujuan untuk membantu mencarikan solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. detikcom akan mengumpulkan laporan masalah dari publik, kemudian menganalisis solusinya dengan pakar, hingga akhirnya mencoba merealisasikan solusi itu dengan pihak terkait.


(slm/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads