Pemiliknya adalah Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo. Guntur ternyata memiliki tongkat komandan sepanjang 50 cm terbuat dari batu akik itu jauh sebelum demam batu akik melanda Nusantara.
Bentuk tongkat tak jauh beda dengan tongkat komando lainnya. Tongkat ini dasarnya tetap dari kayu dan di bagian ujung dan pangkalnya dibalut besi berwarna kuning emas. Tetapi di bagian tengah tongkat komando ini, juga disisipi batu akik jenis virus dan safir warna biru dan kuning.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena sekarang ini lagi musim batu akik, tongkat komando inipun yang dulunya tersimpang di rumah, kini diletakan ruang kerja AKBP Guntur.
"Tongkat dengan dibalut batu akik sapir dan virus ini dulunya diberikan kawan yang baru pulang dari Mesir tahun 2010 silam," kata Guntur.
Padahal saat diberikan temannya itu, Guntur sendiri masih menjabat Kasat Narkoba Polda Riau. Pada tahun 2011 hingga 2012 barulah Guntur dipercaya menjadi Kapolres Pelalawan, Riau.
"Saat saya jadi kapolres, tongkat komando saya pakai dalam keseharian. Tapikan dulu kita juga tidak mikir, soal batu akiknya. Sekarang karena lagi ramai, makanya saya punya kenangan sendiri dengan tongkat komando ini," kata Guntur.
Apakah mantan kapolres ini turut tertular demam batu akik untuk cincin? "Ada sih teman-teman memberikan batu akik baik dalam bentuk jadi ataupun bahannya. Ada bahan batu akik yang masih saya asah. Tapi saya belum tergolong demam-demam kalilah," seloroh Guntur.
Walau mengaku belum menjadi penggemar cincin batu akik, tapi Guntur kini merasa bangga akan tongkat komandonya itu.
"Ya kan tidak sangka, kalau sekarang banyak orang demam batu akik. Ternyata tongkat komando saya ini bahannya dari batu akik," tutup Guntur.
(cha/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini