Pak Ahok, Apa Bisa Semua Jembatan Penyeberangan Orang di Jakarta Keren Kayak di HI?

Pak Ahok, Apa Bisa Semua Jembatan Penyeberangan Orang di Jakarta Keren Kayak di HI?

- detikNews
Selasa, 17 Mar 2015 19:48 WIB
Jakarta - Anda pernah melihat jembatan penyeberangan orang (JPO) di dekat Bundaran HI, Jakarta? Bila pernah melihat pasti merasa kagum. Jembatan itu amat nyaman dan memberi rasa aman. Mungkin seharusnya semua fasilitas JPO di Jakarta menirunya.

Nah, salah satu JPO yang merana dan berbeda jauh bak bumi dengan langit dengan yang di HI yakni jembatan yang ada di kawasan Buncit, Jaksel. Jembatan ini tak jauh di dekat putaran jalur TransJ di dekat Gedung Graha Inti Fauzi.

Kesan angker atau menyeramkan yang menempel pada jembatan penyeberangan ini bukan karena cerita hantu atau mitos yang berkembang di masyarakat sekitar. Umumnya, banyak pejalan kaki--terutama wanita--malas untuk menyeberang menggunakan jembatan yang kotor dan penuh coretan tersebut karena kedua sisinya tertutup oleh spanduk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal di jembatan itu menempel sebuah spanduk, 'Gunakan jembatan penyeberangan untuk keselamatan' demikian seruan di spanduk yang terpampang lebar menutupi salah satu sisi jembatan penyeberangan itu.

Jembatan yang gelap dan 'menakutkan' itu pun dikeluhkan sejumlah warga. Utamanya yang perempuan.

"Jadi kalau ada yang nyopet atau melakukan kejahatan di jembatan itu saat sepi, orang nggak akan ada yang melihat. Kita seperti melewati lorong yang benar-benar tertutup," kata Nita (27), karyawati yang bekerja di salah satu gedung perkantoran di kawasan tersebut.

Untuk pulang dan pergi bekerja, Nita yang menggunakan transportasi umum harus menyeberang melewati dua jalur yang lalu lintasnya sangat sibuk. Jika ada teman, atau hari masih terang, ia sesekali melewati jembatan. Tetapi ketika pulang agak malam, ia memilih untuk tidak lewat jembatan meskipun ia harus bertaruh nyawa saat menyeberang di lalu lintas yang ramai dan dilewati bus Transjakarta dari dua jalur berbeda.

"Gelap banget, mas. Lampunya ngga ada yang nyala," katanya beralasan.

Sebenarnya jembatan tersebut memiliki lokasi yang sangat strategis. Dari pantauan detikcom, Selasa (17/3) di beberapa meter dari jembatan terdapat dua gedung sekolah SD dan satu SMA. Sepanjang jalan juga berdiri kokoh gedung perkantoran.

Namun saat jam sibuk pulang sekolah atau jam pulang kantor, lebih banyak pejalan kaki yang menyeberang tanpa menggunakan jembatan dan hanya segelintir orang yang mematuhi peraturan dan menjaga keselamatannya sendiri. Jadi selain karena fasilitas yang kurang kondusif, kesadaran masyarakat juga masih kurang.

"Malas, lama lewat jembatan," kata Nani (16) yang kemudian menyeberang beriringan dengan dua temannya sebelum naik bus ke arah Mampang.

Jembatan penyeberangan di Buncit ini juga berpotensi menimbulkan kecelakaan. Saat detikcom melintas (seorang diri di jam pulang kantor yang sibuk tanpa berpapasan dengan orang lain) nampak besi-besi yang menjadi penyangga spanduk di kedua sisi jembatan sudah keropos dan karatan.

Kondisi itu diakali dengan mengikat tiang penyangga menggunakan kawat tipis dan dikaitkan ke badan spanduk yang dilubangi. Hal itu tentu membahayakan karena jika penyangga sudah keropos dan tak kuat lagi menahan beban spanduk, sewaktu-waktu bisa jatuh dan menimpa pengendara yang melintas.

Sebagai gambaran saja, jembatan penyeberangan yang berdiri kokoh di kawasan HI tampak terang dan bersih. Sepanjang kita melintas, pot bunga berjejer rapi dan sedap dipandang mata.

Jembatan tersebut bisa dibilang layak dan nyaman untuk digunakan. Karena selain 'cantik', lampu jembatan juga sangat terang, kedua siainya tak tertutup spanduk atau billboard dan bersih dari sampah, serta pedagang kaki lima.
Tak hanya melintas, beberapa pejalan kaki yang hobi fotografi, kadang singgah sebentar untuk merekam momen saat ibukota bergeliat dengan hiruk pikuknya di sore hari. Paduan lampu kota dan bias sinar matahari yang tenggelam, nampak seperti pemandangan yang sering muncul di Instagram.

Anda punya pengalaman dengan JPO yang buruk di Jakarta? Silakan berbagi ke redaksi@detik.com.


(ich/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads