Mengintip Tradisi Capai 2.000 Jam Terbang Pilot Pesawat Tempur TNI AU

Mengintip Tradisi Capai 2.000 Jam Terbang Pilot Pesawat Tempur TNI AU

- detikNews
Selasa, 17 Mar 2015 17:48 WIB
Mandi kembang seusai raih 2.000 jam terbang. (Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
pekan. - Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, menggelar acara tradisi 2.000 jam terbang untuk salah satu pilot pesawat tempurnya. Dalam tradisi ini, sang pilot dimandikan dengan air kembang.

Adalah Letkol (Pnb) Jajang Setiawan (40), Komandan Skadron Udara 12 yang baru saja meraih 2.000 jam terbang, Selasa (17/3/2015). Siang tadi, dengan pesawat Hawk, Letkol (Pnb) Jajang melaksanakan terbang seperti biasanya. Namun terbang siang itu merupakan ukiran pretasinya sejak tamat Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1997 silam.

Ketika pesawat Hawk mendarat, sejumlah anggota TNI AU sudah menunggunya di bawah. Ketika turun dari pesawat, Jajang diberi aplaus dari kesatuannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dipimpin Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel (Pnb) Muhammad Khairil Lubis, acara mandi kembang pun dimulai, setelah dilakukan doa bersama. Letkol Jajang yang mengenakan seragam warna orange khas penerbang itu, dipersilahkan jongkok yang tak jauh dari pesawat tempur yang barusan diterbangkannya. Ember besar berisi air dan kembang sudah tersedia.

Danlanud Lubis menjadi orang pertama yang menyiramkan air kembang itu. Selain air kembang, ternyata disediakan juga teh manis kemasan. Sambil menyiram di bagian kepala, Danlanud memerintahkan Jajang minum air dingin yang manis tersebut.

"Ayo, kamu minum airnya! Enak kok," kata Danlanud yang disambut gelak tawa para anggota TNI AU di acara tersebut.

Rupanya, teh manis yang dingin itu awalnya dikira Jajang adalah oli.

"Saya kira tadi oli, rupanya teh manis dingin. Pucat juga kalau sempat dimandikan pakai oli," seloroh Jajang kepada komandannya.

Selanjutnya, sejumlah perwira di Lanud Roesmin Nurjadin memberikan ucapan selamat sembari menyiramkan air kembang ke tubuh Jajang.

Danlanud Lubis menyatakan, pencapaian 2.000 jam terbang untuk pilot pesawat tempur merupakan kebanggaan tersendiri. Tidak semua pilot pesawat tempur bisa mencapai angka tersebut. Prestasi yang tidak mudah diraih ini, diharapkan jadi motivasi bagi penerbang lainnya untuk memacu semangat dalam mengawal langit Indonesia.

"Tidak gampang lho dapatkan 2.000 jam terbang. Saya sendiri belum sampai segitu," ujar Lubis.

Menurut Lubis, saat ini ada empat penerbang yang sudah meraih jam terbang sampai 2.000 jam di Lanud Roesmin Nurjadin. Tiga lainnya yakni Letkol (Pnb) Dedi Suprianto, Mayor (Pnb) Adi S Akbar, dan Mayor (Pnb) Asri Rangkuti.

"Sebenarnya ada dua penerbang yang juga sampai di 2.000 jam terbang. Namun keduanya kini sudah bertugas di Mabes TNI AU," kata Lubis.

Usai tradisi mandi kembang tadi, Jajang rupanya hari ini juga berulang tahun yang ke 40. Tanpa sepengetahuannya, anggota Skadron 12, sudah menyediakan kue tar dan nasi tumpeng. Lagu panjang umur pun kembali meramaikan suasana tersebut.

"Selamat ulang tahun komandan!" teriak para anggota Skadron 12.


(cha/rul)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads