Reinkarnasi Bibi dalam Dwipayani
Sabtu, 05 Feb 2005 12:37 WIB
Badung - Dalam kepercayaan Hindu Bali ada yang namanya reinkarnasi. I Gusti Agung Ayu Dwipayani dipercayai sebagai reinkarnasi bibinya. Keduanya sama-sama meninggal karena kelainan jantung.Selain memasrahkan diri pada Tuhan, sudah menjadi tradisi dalam budaya Hindu Bali untuk bertanya pada orang pintar jika ada keluarganya yang meninggal. Hal itu pun dilakukan ayah Yani, Aipda I Gusti Ngurah Ekalaya Kunta.I Gusti Agung Ayu Dwipayanti dan I Gusti Agung Ayu Dwipayani lahir kembar siam dempet perut pada 1 Mei 2004. Mereka menjalani operasi pemisahan pada 29 Januari 2005 di RSUD dr Soetomo. Namun selang 5 hari kemudian, Yani menghembuskan nafas terakhir karena kelainan jantung."Yanti-Yani merupakan reinkarnasi kedua bibinya. Kalau Yani reinkarnasi dari I Gusti Ayu Arif Citawati. Yanti reinkarnasi dari I Gusti Ayu Yulia Ratih. Arif meninggal umur 27 tahun, sedangkan Ratih 24 tahun. Arif meninggal karena kelainan jantung, persis seperti yang dialami Yani," urai Ekalaya di Banjarsangiang Desa Kekeran Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (5/2/2005).Arif dan Ratih, lanjut dia, merupakan dua kakak beradik yang sangat akrab. Kedua-duanya berprofesi sebagai penari yang sering mentas. "Mereka bereinkarnasi bersama-sama karena keduanya ingin kembali ke dunia secara bersamaan," katanya.Sedangkan kelahiran Yanti-Yani yang dempet perut diyakini Ekalaya sebagai kehendak dari Tuhan.Semalam, menurut orang pintar yang ditanya Ekalaya menuturkan, Yani sebenarnya ingin tetap hidup bersama dengan Yanti. Namun Yani sudah dipanggil oleh Tuhan.Yanti pun ingin ikut pergi bersama-sama Yani. Namun Yani memohon agar Yanti tetap bertahan untuk hidup di dunia. Akhirnya Yanti merelakan Yani pergi, sedangkan dirinya tetap di dunia.Yani kemudian mengatakan akan terus memohon dari dunianya agar Yanti tetap bertahan. Yani juga berpesan kepada orang tuanya untuk memohon keselamatan Yanti ke Pura Dalem, pura khusus untuk peleburan."Begitu mendengar kemarin Yanti operasi pembersihan flep kulit, lalu kondisinya menurun, perasaan saya langsung dag dig dug. Karena memang dibilang Yanti sebenarnya mau ikut pergi juga dengan Yani. Tapi kabarnya sekarang ini kondisi Yanti sudah membaik. Semoga akan terus membaik. Tolong doakan anak saya," pinta Ekalaya dengan pilu.
(sss/)