"Ada yang bilang Jokowi-JK kalah politiknya. Malahan ada yang bilang kalau Jokowi-JK tidak akan bisa bertahan lebih dari tiga bulan. Tapi nyatanya, orang-orang yang kemarin oposisi sekarang mulai pada merapat," tutur JK di Kantor KBRI Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2015) malam.
Menurut dia sebuah negara tak akan bisa maju kalau selama lima tahun hanya memikirkan politik sempit. Lima tahun tak akan cukup kalau hanya diisi pertarungan tingkat elite yang hanya berebut kekuasaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia seharusnya bisa menjadi negara maju dengan sistem politik yang didesain demokratis. Berbeda dengan negara lain yang sepanjang periode dihantui oposisi.
"Kita beda dengan Jepang yang oposisinya terus menerus. Beda dengan Iraq dan Iran. Intinya bangsa yang besar adalah bangsa yang punya semangat baik," tutur JK.
Dia kemudian bercerita soal dirinya yang menapaki politik dari jalur profesional. Dia mengaku tak berhasil ketika menapaki politik lewat jalur politis.
"Mungkin cuma saya satu-satunya Wakil Presiden yang mendampingi dua Presiden berbeda. Tapi saya dipilih karena kemampuan, bukan karena jabatan politik. Sekalinya saya coba nyapres dari politik, eh kalah," ungkap JK disambut tepuk tangan dan tawa.
"Dulu saya dipilih jadi menteri oleh Pak Gus Dur (Presiden RI ke-4) dan Bu Mega (Presiden RI ke-5) karena kemampuan saya di bidang ekonomi. Anda-anda semua sekarang ini pun orang yang punya kemampuan. Maka itu pasti juga bisa membangun bangsa," pungkas JK.
(bpn/ndr)