"DPRD tetap fokus kerja. Tim angket selesai 60 hari. Sebelum tanggal 25 Maret sudah mendapatkan hasilnya," anggota Fraksi Gerindra Syarief di kedai Komando, Jalan Dr Supomo, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (15/3/2015).
Syarief juga mengatakan pihaknya menggunakan istilah kacamata kuda dalam melakukan penyelidikan terhadap kasus RAPBD DKI Jakarta. "Saya setuju kita pakai kacamata kuda. Biarkan ada survei mengimbau hak angket silakan, ada demokrasi silakan, ada diskusi silakan. Kita di DPRD tetap fokus kerja panitia angket selesai 60 hari," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minggu depan, DPRD DKI Jakarta memanggil para pakar dan tim ahli untuk mendapatkan keterangan tambahan. DPRD berharap dapat menemukan penjelasan soal pelaksanaan RAPBD DKI Jakarta 2015.
Sebelumnya, tim Angket DPRD DKI Jakarta mengakui sulit mencapai kata sepakat dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama soal ABPD 2015. Sulitnya kata sepakat ditemukan ketika menyinggung soal RAPD 2015. "Kita membuka diri membahas tapi sepertinya susah untuk sepakat," ujar Syarief.
Menurut Syarief, kata sepakat akan sulit ditemukan ketika keduanya akan membahas soal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2015. "Kita lihat yang mau dibahas ini yang punya kita (draft APBD) atau punya yang lain," terangnya.
(fiq/mpr)