Mengenang Aktivis 98 Haryanto Taslam

Mengenang Aktivis 98 Haryanto Taslam

Rivki - detikNews
Sabtu, 14 Mar 2015 22:22 WIB
Jakarta - Almarhum Haryanto Taslam baru saja menghembuskan nafas terakhir di RS Medistra pada pukul 20.55 WIB. Semasa hidupnya, sosok politisi senior Gerindra ini terkenal sebagai tokoh reformasi 1998 yang menjatuhkan rezim orde baru.

Dari berbagai catatan yang dihimpun, Sabtu (14/3/2015), Haryanto Taslam merupakan loyalis PDI pro Megawati (PDIP) di tahun 1998. Ketika itu, PDI pro Megawati (PDIP) dianggap musuh oleh pemerintah Orde Baru. Haryanto pun tak luput menjadi korban penculikan pada kala itu.

Haryanto sempat diculik bersama rekan-rekannya di antaranya, Desmond Junaidi Mahesa, Pius Lustrilanang, Faisol Reza, Rahardjo Walujo Djati, Nezar Patria, Aan Rusdianto, Mugianto, Andi Arief. Beruntung mereka ini kembali dengan selamat saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selang 11 tahun reformasi, Haryanto pindah haluan partai politik. Dia bergabung dengan Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto. Kepindahan dia dari PDIP ke Gerindra di tahun 2009 itu cukup mengejutkan mengingat aktivis 98 dikabarkan bermusuhan dengan pihak cendana yang tak lain ialah Prabowo Subianto.

Haryanto pun sempat menjadi caleg asal Gerindra. Di tahun 2012, Haryanto diangkat menjadi anggota dewan pembina Partai Gerindra dan terus memperjuangkan reformasi.

Malam ini Haryanto harus kembali ke sisi Yang Maha Kuasa. Putra pertama Haryanto, Barep Taslam, meminta agar kesalahan ayahnya semasa hidup dimaafkan. Haryanto rencananya akan dibawa ke rumah duka di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.

(rvk/ear)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads