"Bapak-bapak, Ibu-ibu (wartawan) bisa menilai apa yang saya lakukan dan semua teman-teman di sini. Saya sebagai Ketua PKK dan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, segala kelakukan saya tidak perlu saya utarakan dengan omongan," kata Veronica.
Ungkapan hati ini disampaikan Veronika saat saat dikonfirmasi perihal pemanggilan oleh panitia angket usai peresmian Taman Pintar, Jl Waringin Raya, Kayu Putih, Pulogadung, Jaktim, Sabtu (14/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengaku tidak mengerti seputar birokrasi. "Mungkin untuk jabatan, saya kurang mengerti dengan birokrasi tapi saya hanya mau masyarakat menikmati secepatnya. Pemerintah, kita bersama-sama membangun dengan cepat. Saya hanya melakukan apa yang saya rasa bisa, bermanfaat. Yang bisa saya lakukan, itu yang terlibat di dalam," ungkap perempuan berparas cantik ini.
Tim Angket DPRD DKI Jakarta berencana meminta keterangan dari Veronica Tan pada Senin 16 Maret 2015. Pemanggilan itu ternyata berkaitan dengan kehadiran Veronica dalam rapat panitia revitalisasi Kota Tua di Balai Kota, Kamis 5 Meret lalu. Kehadiran Veronica diketahui dari foto rapat yang beredar luas. Dalam foto itu, Veronica duduk di kursi pimpinan bersama adik Ahok Harry Basuki dan Deputi Gubernur bidang Pariwisata Sylviana Murni.
Tim angket beralasan dalam pertemuan yang dihadiri Veronica Tan itu kemungkinan membahas anggaran APBD soal program belanja revitalisasi museum Kota Tua. Ketua Tim Angket Ongen Sangaji mengambil kesimpulan bahwa kehadiran Veronica dan adik Ahok, Harry Basuki tidak sesuai aturan. Tim angket mencurigai adanya nepotisme.
(aan/ndr)