'Wonder Women' itu adalah Brigadir Marlina, Annisa Mutia dan Citra. Ketiga perempuan ini menjadi korban begal di lokasi yang berbeda.
Tetapi ternyata, para begal kena batunya. Nyali Marlina, Annisa dan Citra bukannya ciut malah justru berani melawan aksi para begal yang bersenjata. Melalui kepiawaian bela diri yang mereka miliki, begal-begal itu bisa dikalahkan. Para begal pun selanjutnya digelandang ke kantor polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
1. Brigadir Marlina
|
"Biasanya saya memang naik motor, tapi karena tak enak badan jadi kemarin tak naik motor," kata Marlina saat ditemui wartawan di kantor staf Sabhara Polres Jakarta Utara, Jl Yos Sudarso, Jumat (13/3/2015).
Wanita berusia 31 tahun ini duduk ruang kerjanya dengan memakai seragam polisi lengan panjang warna cokelat. Ibu dua anak ini mengaku sudah 11 tahun bekerja di Polres Jakarta Utara.
Marlina mengatakan, dia berangkat dari kediamannya di Jalan Bambu Kuning, Bekasi Timur, pada pukul 05.00 WIB, Kamis (12/3). Saat berjalan hendak naik bus tiba-tiba tasnya dijambret oleh seorang pria yang menggunakan motor bebek warna putih.
"Lagi jalan, tiba-tiba saja dijambret. Langsung saya kejar penjambretnya," katanya.
Marlina sempat mempertahankan tas yang dibawanya. Namun karena jambret itu menarik dengan keras menggunakan motor, akhirnya tasnya lepas. "Saya sempat kejar kemudian berteriak 'jambret' sehingga menarik perhatian warga," katanya.
Warga akhirnya ikut mengejar penjambret dan membawanya ke polisi. Warga yang marah sempat menghajar begal jalanan ini hingga babak belur. "Pelakunya dihajar warga, karena kesal sering ada penjambretan di lokasi itu," katanya.
1. Brigadir Marlina
|
"Biasanya saya memang naik motor, tapi karena tak enak badan jadi kemarin tak naik motor," kata Marlina saat ditemui wartawan di kantor staf Sabhara Polres Jakarta Utara, Jl Yos Sudarso, Jumat (13/3/2015).
Wanita berusia 31 tahun ini duduk ruang kerjanya dengan memakai seragam polisi lengan panjang warna cokelat. Ibu dua anak ini mengaku sudah 11 tahun bekerja di Polres Jakarta Utara.
Marlina mengatakan, dia berangkat dari kediamannya di Jalan Bambu Kuning, Bekasi Timur, pada pukul 05.00 WIB, Kamis (12/3). Saat berjalan hendak naik bus tiba-tiba tasnya dijambret oleh seorang pria yang menggunakan motor bebek warna putih.
"Lagi jalan, tiba-tiba saja dijambret. Langsung saya kejar penjambretnya," katanya.
Marlina sempat mempertahankan tas yang dibawanya. Namun karena jambret itu menarik dengan keras menggunakan motor, akhirnya tasnya lepas. "Saya sempat kejar kemudian berteriak 'jambret' sehingga menarik perhatian warga," katanya.
Warga akhirnya ikut mengejar penjambret dan membawanya ke polisi. Warga yang marah sempat menghajar begal jalanan ini hingga babak belur. "Pelakunya dihajar warga, karena kesal sering ada penjambretan di lokasi itu," katanya.
2. Annisa Mutia
|
Annisa Mutia (17), yang merupakan mahasiswa Universitas Medan Area (UMA), mengaku tidak menyangka menjadi sasaran perampok. Untungnya dia punya bekal bela diri, dan kemudian melawan aksi para begal.
"Saat itu aku memberanikan diri untuk melawan," kata Annisa di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (28/2/2015).
Kasus perampokan itu terjadi pada Selasa (24/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Bermula ketika Annisa naat naik motor di kawasan Pancur Batu, Deli Serdang, bersama seorang teman yang baru dikenalnya Firman.
Tiba-tiba mereka dipepet dua pria yang berboncengan naik sepeda motor Yamaha Jupiter. Salah seorangnya malah mengacungkan pisau yang panjangnya sekitar 15 cm.
"Saat aku dipegang kerah bajuku, pelaku lain juga menodong aku dengan pisau, dan mereka meminta aku untuk menyerahkan handphone dan uang, namun aku tak memberikannya," kata Annisa yang tinggal di kawasan Medan Selayang.
Annisa yang tergabung dalam Persaudaraan Kempo Indonesia (Perkemi) Sumut tak takut dengan ancaman itu. Dia justru mengajak pelaku berkelahi.
"Aku bilang ke mereka, kalau berani tak usah pakai pisau. Kalau memang berani ayo kita berkelahi," kata Annisa.
Perkelahian terjadi sekitar sepuluh menit. Saat itu ada pengembala lembu yang melihat Annisa ditodong, datang membantu. Tak lama warga lain juga ikut menolong, pelaku sempat lari namun dapat dikejar dan babak belur dihajar warga. Seterusnya diserahkan ke Polsek Pancur Batu.
Pelaku yang belakangan diidentifikasi sebagai JSD (15) dan FP (15) kini masih ditahan polisi. Berdasarkan pemeriksaan sementara, kedua pelaku menyatakan Firman yang semula membonceng Annisa ikut mendesain perampokan. Tak ayal mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta itu juga ikut diperiksa polisi.
2. Annisa Mutia
|
Annisa Mutia (17), yang merupakan mahasiswa Universitas Medan Area (UMA), mengaku tidak menyangka menjadi sasaran perampok. Untungnya dia punya bekal bela diri, dan kemudian melawan aksi para begal.
"Saat itu aku memberanikan diri untuk melawan," kata Annisa di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (28/2/2015).
Kasus perampokan itu terjadi pada Selasa (24/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Bermula ketika Annisa naat naik motor di kawasan Pancur Batu, Deli Serdang, bersama seorang teman yang baru dikenalnya Firman.
Tiba-tiba mereka dipepet dua pria yang berboncengan naik sepeda motor Yamaha Jupiter. Salah seorangnya malah mengacungkan pisau yang panjangnya sekitar 15 cm.
"Saat aku dipegang kerah bajuku, pelaku lain juga menodong aku dengan pisau, dan mereka meminta aku untuk menyerahkan handphone dan uang, namun aku tak memberikannya," kata Annisa yang tinggal di kawasan Medan Selayang.
Annisa yang tergabung dalam Persaudaraan Kempo Indonesia (Perkemi) Sumut tak takut dengan ancaman itu. Dia justru mengajak pelaku berkelahi.
"Aku bilang ke mereka, kalau berani tak usah pakai pisau. Kalau memang berani ayo kita berkelahi," kata Annisa.
Perkelahian terjadi sekitar sepuluh menit. Saat itu ada pengembala lembu yang melihat Annisa ditodong, datang membantu. Tak lama warga lain juga ikut menolong, pelaku sempat lari namun dapat dikejar dan babak belur dihajar warga. Seterusnya diserahkan ke Polsek Pancur Batu.
Pelaku yang belakangan diidentifikasi sebagai JSD (15) dan FP (15) kini masih ditahan polisi. Berdasarkan pemeriksaan sementara, kedua pelaku menyatakan Firman yang semula membonceng Annisa ikut mendesain perampokan. Tak ayal mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta itu juga ikut diperiksa polisi.
3. Citra
|
Peristiwa penjambretan terhadap Citra terjadi pada Sabtu 6 Desember lalu di Jl RE Martadinata, Tasikmalaya, Jabar. Kala itu, dia sedang mengendarai motor matik putih bernopol Z 4555 KA. Tiba-tiba ada pengendera motor Suzuki Satria 150 yang memepetnya. Mereka merampas tas yang dibawa Citra lalu kabur.
Tak mau menyerah begitu saja, Citra memacu motornya berusaha mengejar pelaku. Kebetulan ada lampu merah dan si jambret berhenti. Tanpa basa-basi, Citra menabrakkan motornya ke motor pelaku.
"Satu pelaku terjatuh dan sempat tarik menarik dengan korban. Lalu warga berdatangan, si pelaku pun ditangkap," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Rusdianto, saat dihubungi detikcom, Kamis (11/12/2014).
Warga yang emosi sempat menghajar pelaku. Citra yang seorang atlet taekwondo itu juga emosi, bahkan sempat mengejar pelaku ke pos polisi yang berada dekat lokasi kejadian. Si jambret pun babak belur.
Menurut AKP Rusdi, ada seorang pelaku lain yang melarikan diri. Namun pada malam hari, polisi berhasil menangkapnya. Kini, kedua pelaku yang masih berusia remaja itu ditahan polisi.
"Saya lagi di jalan tiba-tiba tas dijambret. Saya kejar orangnya di perempatan langsung saya tabrak saja. Dia terjatuh, saya ajak duel akhirnya dimassa," tutur Citra usai kejadian, seperti dikutip dari Trans7.
Citra sedikit luka-luka setelah aksi heroiknya tersebut. Menurut sang ayah, Herman, Citra memang pemberani.
"Sekarang Citra masih agak pusing-pusing kepalanya," kata Herman kepada detikcom saat menanyakan kabar Citra.
3. Citra
|
Peristiwa penjambretan terhadap Citra terjadi pada Sabtu 6 Desember lalu di Jl RE Martadinata, Tasikmalaya, Jabar. Kala itu, dia sedang mengendarai motor matik putih bernopol Z 4555 KA. Tiba-tiba ada pengendera motor Suzuki Satria 150 yang memepetnya. Mereka merampas tas yang dibawa Citra lalu kabur.
Tak mau menyerah begitu saja, Citra memacu motornya berusaha mengejar pelaku. Kebetulan ada lampu merah dan si jambret berhenti. Tanpa basa-basi, Citra menabrakkan motornya ke motor pelaku.
"Satu pelaku terjatuh dan sempat tarik menarik dengan korban. Lalu warga berdatangan, si pelaku pun ditangkap," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Rusdianto, saat dihubungi detikcom, Kamis (11/12/2014).
Warga yang emosi sempat menghajar pelaku. Citra yang seorang atlet taekwondo itu juga emosi, bahkan sempat mengejar pelaku ke pos polisi yang berada dekat lokasi kejadian. Si jambret pun babak belur.
Menurut AKP Rusdi, ada seorang pelaku lain yang melarikan diri. Namun pada malam hari, polisi berhasil menangkapnya. Kini, kedua pelaku yang masih berusia remaja itu ditahan polisi.
"Saya lagi di jalan tiba-tiba tas dijambret. Saya kejar orangnya di perempatan langsung saya tabrak saja. Dia terjatuh, saya ajak duel akhirnya dimassa," tutur Citra usai kejadian, seperti dikutip dari Trans7.
Citra sedikit luka-luka setelah aksi heroiknya tersebut. Menurut sang ayah, Herman, Citra memang pemberani.
"Sekarang Citra masih agak pusing-pusing kepalanya," kata Herman kepada detikcom saat menanyakan kabar Citra.
Halaman 2 dari 8