Burung Uncuing yang Dianggap Seram Suaranya Berkembang Biak dengan Cara Unik

Burung Uncuing yang Dianggap Seram Suaranya Berkembang Biak dengan Cara Unik

- detikNews
Sabtu, 14 Mar 2015 09:05 WIB
Burung Uncuing (dok. Youtube)
Jakarta - Burung Kedasih atau Uncuing memiliki suara yang menyeramkan. Tak sedikit suaranya yang melengking panjang dianggap sebagai pertanda ada orang yang meninggal. Wik wik wik wik wik...!

Tapi sejatinya, menurut Pakar Burung Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (Fahutan IPB) Dr Yeni Aryani Mulyani, Jumat (13/3/2015), suara itu bukan pertanda kematian. Itu hanya mitos. Suara itu sebagai bentuk komunikasi, salah satunya untuk menarik perhatian betina.

Lepas dari soal suara, burung itu memiliki cara berkembang biak yang unik. Bagaimana?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Burung Kedasi akan menitipkan telur di sarang inang yang sedang mengerami atau sedang bertelur. Biasanya burung Kedasi akan mengawasi perilaku pemilik sarang, dan ketika pemilik sarang sedang meninggalkan sarangnya untuk mencari makan, induk Kedasi akan dengan cepat menghampiri sarang serta meletakkan telurnya," jelas Yeni.

Biasanya induk Kedasi akan menyingkirkan satu telur inang sebelum meletakkan telurnya sendiri.

"Hebatnya, telur burung Kedasi umumnya menetas lebih cepat daripada telur burung inang, sehingga ketika telah menjadi piyik, si piyik ini akan menendang keluar telur-telur lain maupun piyik yang lebih kecil dari sarang. Dengan demikian inang hanya akan membesarkan anak si Kedasi," jelas dia.

Nah, ada sejumlah argumentasi soal kelakuan burung itu. Mengapa si inang biasanya burung prenjak tak marah atau tak mengganggu telur yang bukan miliknya?

"Itu yang menarik, ada beberapa hipotesis. Ada yang menyampaikan kalau burung inang tidak bisa lihat telur, karena warna agak gelap remang-remang. Kemudian ada juga yang menyampaikan bisa saja inangnya tahu itu telur burung lain, tapi dia tak mau mengeluarkan karena takut merusak telur sendiri," terang Yeni.

Kemudian ada lagi yang menyampaikan, burung inang tidak berani merusak telur burung Uncuing karena khawatir telurnya akan dirusak. Ini yang disebut teori mafia.

"Inang yang mau menetaskan dan memelihara dia akan sukses di musim selanjutnya. Inang itu akan membesarkan anak Uncuing seperti anaknya sendiri, dan burung yang tidak memelihara anak Uncuing biasanya sarangnya akan dirusak," jelas dia

Burung inang yang dititipi telur Uncuing pun anak-anaknya tak akan hidup. Karena anak burung Uncuing menetas lebih dahulu dan akan merusak telur lainnya.

"Melihat perilaku berbiak demikian, sekilas tampaknya burung-burung Kedasi adalah burung yang kejam dan berbahaya karena dapat mengancam kelestarian burung lain. Benarkah demikian? Perilaku burung kedasi yang menjadi parasit ditengarai terjadi pada satwa yang lain karena dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang rusak," tutup dia.

(bar/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads