Demi ke Suriah, Mereka Jual Harta Benda

WNI 'Hilang' di Turki

Demi ke Suriah, Mereka Jual Harta Benda

- detikNews
Jumat, 13 Mar 2015 16:57 WIB
Reuters
Jakarta - Beberapa kelompok warga di Indonesia nekat terbang ke Suriah. Bahkan, mereka mengikutsertakan anak-anak mereka untuk tinggal di negara yang tengah berkecamuk perang itu. Lalu, dari mana mereka mendapatkan biaya migrasi yang tidak sedikit itu?

Salah seorang perwira di lingkungan kepolisian menuturkan, mereka yang berangkat ke Suriah rela mengorbankan harta benda mereka agar tujuan 'hijrah' ke Suriah tercapai. Tidak hanya menjual motor atau mobil, namun juga rumah, tanah, atau sawah.

"Seperti keluarga seorang anak yang tengah bersama Abu Jandal (WNI di Suriah yang menantang TNI lewat Youtube-red), mereka menjual tanah dan rumah mereka untuk ke Suriah," tutur perwira menengah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya saja, pasangan suami istri asal Makassar yang diamankan satuan Jatanras Polda Metro Jaya, Sabtu (27/12/2014), mengaku menjual rumah agar dia, istri dan anaknya bisa terbang ke Suriah.

Yang terbaru adalah Ririn Andriani Sawir yang menghilang dari rumahnya di Lamongan bersama tujuh anaknya. Ririn dan anaknya adalah bagian dari 16 orang yang ditangkap polisi Turki saat berada di dekat perbatasan Turki-Suriah.

Istri dari Achsanul Huda ini menjual rumahnya di Desa Kandang Semangkon, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, dua bulan lalu. Diduga biaya penjualan rumah digunakanya untuk ke Suriah. Sementara Achsanul Huda dikabarkan telah tewas di Suriah bersama Ustad Siswanto.

Huda yang merupakan famili dengan Dayah, tersangka teroris yang tewas ditembak Densus 88 Juli 2013 lalu, tercatat terbang pada Juli 2014.

Menko Polhukam Tedjo Edy Purdijatno pada Kamis (12/3) kemarin mengatakan bahwa para WNI tersebut terbang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS karena berharap mendapat kehidupan lebih baik. Informasi yang diterima Tedjo, para WNI itu diiming-imingi gaji besar.

"Mereka bilang mau kehidupan lebih baik menurut syariah Islam. Bisa dari materi, gaji, saya nggak tahu. Tapi katanya dengar-dengar dapat gaji cukup besar, semua (barang) sudah dijual semua," tutur Tedjo di Istana Negara.


(ahy/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads