Sebut Yasonna 'Begal Demokrasi', Bamsoet Ungkit Dukungan KMP ke Jokowi

Sebut Yasonna 'Begal Demokrasi', Bamsoet Ungkit Dukungan KMP ke Jokowi

- detikNews
Jumat, 13 Mar 2015 14:49 WIB
Bambang Soesatyo saat menggelar konferensi pers di DPR
Jakarta - Anggota Fraksi Partai Golongan Karya di Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo menyerukan gerakan 'melawan begal demokrasi'. Seruan dilayangkan sebagai kritik atas keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang dinilai berpihak dalam memutus sengketa Partai Golongan Karya dan Partai Persatuan Pembangunan.

Menteri Yasonna Laoly mensahkan kepengurusan Partai Golongan Karya pimpinan Agung Laksono. Sebelumnya Menteri Yasonna juga mensahkan kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Romahurmuziy (Romi). Namun saat Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Timur membatalkan keputusan tersebut, Menteri Yasonna tak kunjung mensahkan PPP pimpinan Djan Faridz.

"Apa yang dilakukan Menkum HAM atas PPP dan Gokar jelas melawan hukum dan sarat dengan kepentingan politik," kata Bambang di gedung MPR/DPR, Jumat (13/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bambang, keputusan Menteri Yasonna tersebut tanpa berkonsultasi dulu dengan Presiden Joko Widodo. "Bahkan informasi yang kami terima Presiden tidak tahu menahu soal keberpihakan Laoly," papar Bambang.

Bambang menduga ada pihak yang ingin menjauhkan Golkar bersama Koalisi Merah Putih yang kini mulai mendukung sejumlah kebijakan Jokowi. Dia pun mengungkit kembali sejumlah dukungan KMP kepada pemerintahan Jokowi.

"KMP banyak mendukung kebijakan politik pemerintah, di antaranya soal RAPBN Perubahan, dan dukungan terhadap calon Kapolri Budi Gunawan," kata Bambang.

KMP menurut Bambang sebelumnya juga mendukung rekonsiliasi dengan Koalisi Indonesia Hebat melalui revisi Undang-undang MPR,DPR,DPD, dan DPRD (UU MD3).

"Adanya kelompok ini jelas merupakan ancaman," kata Bendahara Umum Partai Golkar versi Munas Bali itu.


(erd/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads