Cerita 'Begal' Masuk Gedung DPR

Cerita 'Begal' Masuk Gedung DPR

- detikNews
Jumat, 13 Mar 2015 14:28 WIB
Bambang Soesatyo saat menggelar konferensi pers di DPR
Jakarta - Kata begal mulai populer dalam dua bulan terakhir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata begal diartikan sebagai penyamun. Ketika mendapat awalan me- dan menjadi membegal artinya adalah merampas di jalan.

Awalnya kata begal digunakan untuk menyebut aksi perampasan kendaraan bermotor di jalan seperti yang marak terjadi akhir-akhir ini. Namun dalam perkembangannya kata begal mulai digunakan tak hanya di bidang keamanan, tapi juga merambah ranah politik.

Saat terjadi polemik seputar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta, kata begal digunakan untuk menyebut oknum DPRD yang memasukkan anggaran siluman. Muncul slogan 'Lawan Begal APBD' dari pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, hari ini penggunaan kata begal kembali meluas. Adalah politisi Partai Golongan Karya Bambang Soesatyo yang mengawalinya. 'Melawan Begal Demokrasi'. Begitu judul pernyataan tertulis Bambang saat membuka konferensi pers di gedung DPR/MPR, Jumat (13/3/2015).

Kalimat 'Melawan Begal Demokrasi' ini dia keluarkan sebagai respons atas keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang mensahkan kepengurusan Partai Golongan Karya pimpinan Agung Laksono.

Sebelumnya Menteri Yasonna juga mensahkan kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Romahurmuziy (Romi). Namun saat Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Timur membatalkan keputusan tersebut, Menteri Yasonna tak kunjung mensahkan PPP pimpinan Djan Faridz.

"Apa yang dilakukan Menkum HAM atas PPP dan Gokar jelas melawan hukum dan sarat dengan kepentingan politik," kata Bambang di gedung MPR/DPR, Jumat (13/3/2015).

Saat menggelar konferensi pers Bambang didamping sejumlah pimpinan fraksi di DPR dari kubu Koalisi Merah Putih. Meraka antara lain, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) Ade Komaruddin, anggota FPPP versi Djan Faridz Dimyati Natakusumah, Ketua FPKS Jazuli Djuwaini.


(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads