Keluhan M Taufik berawal saat tidak adanya printer untuk mencetak hasil rapat di Ruang Rapat Serbaguna Lantai III, Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).
Usai membahas jadwal, Taufik yang memimpin rapat ingin agar jadwal tersebut langsung dicetak dan dibagikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masa di ruang rapat ini nggak ada printer. Kalah sama kampung mak gue di Banten," celetuk Taufik dari kursi pimpinan.
Anggota Bamus DPRD serta PNS Pemprov DKI Jakarta yang hadir di rapat tersebut pun tertawa kecil. Taufik kembali mengeluh ke Kepala BPKAD Heru Budi Hartono yang juga hadir di rapat.
"Pak Heru, help... help ini," ujar politikus Gerindra ini.
Setelah sekitar 15 menit, barulah hasil rapat berupa jadwal itu sampai di tangan Taufik. Meski begitu, ia tetap mengeluh karena untuk mencetak beberapa lembar saja butuh waktu lama.
"Ini tradisional sekali ya," keluhnya.
Mendagri Tjahjo Kumolo sudah mengembalikan hasil evaluasi APBD 2015 DKI ke Pemprov DKI. Kini, Pemprov dan DPRD punya waktu 7 hari untuk duduk bersama dan kembali membahas RAPBD tersebut.
(aan/nrl)