Black dollar yang diungkap oleh Satgas Khusus TNI AL ini ukurannya sangat mirip seperti pecahan uang dollar Amerika Serikat. Sebagian ada yang memiliki bayangan menyerupai uang dollar Amerika Serikat pecahan 100 dengan gambar muka Benjamin Franklin. Bayangan gambar tersebut berwarna biru di atas potongan kertas hitam.
Ada 69.000 lembar black dollar yang menurut pengakuan tersangka Mayor Zaid Djoko Utomo adalah milik Ketut Srianing. Namun tidak semuanya black dollar yang ditemukan memiliki bayangan gambar, hanya menyerupai potongan kertas hitam biasa dengan ukuran seperti uang dollar pecahan 100.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau biasanya kita temukan semua sudah ada gambarnya. Tapi yang ini banyaknya potongan kertas hitam biasa," ujar seorang penyidik Bareskrim Polri yang enggan disebutkan namanya saat sedang memeriksa barang bukti black dollar di Mako Pusat Polisi Militer TNI AL, Kelapa Gading, Jakut, Jumat (13/3/2015).
Menurut penyidik tersebut, kasus black dollar sendiri sudah bukan hal baru di Indonesia. Potongan itu digunakan sebagai modus kejahatan yang biasanya dilakukan oleh sindikat dari Afrika Barat.
"Dari tahun 2000 sudah ada. Waktu itu korbannya wanita, dia kehilangan Rp 450 juta untuk beli cairan. Biasanya orang Nigeria yang bawa. Tapi ini nggak tahu kok ada warga Indonesianya," kata penyidik itu.
Modus yang dimaksud adalah, biasanya sindikat membujuk calon korbannya dengan mengatakan black dollar bisa menjadi uang asli. Caranya, pelaku akan menghitamkan sejumlah uang asli dollar lalu menunjukkan kepada calon korbannya dengan mencuci uang asli yang dihitamkan itu dengan cairan tertentu.
"Nanti jadi beneran uang. Mereka akan suruh itu dibuktikan dengan belanja atau ditukarkan ke money changer dan ternyata asli. Lalu mereka menawarkan black dollar yang bertumpuk-tumpuk sudah dimasukkan ke kotak-kotak seperti ini. Tapi itu cuma potongan kertas aja," jelas sang penyidik.
"Mereka akan minta uang untuk beli cairan pencuci yang dibilang harganya ratusan juta. Setelah dia kasih cairan itu kabur dia," sambungnya.
Polisi sendiri tidak bisa mengatakan black dollar ini sebagai uang asli atau palsu. Sebab sebenarnya black dollar ini hanyalah sebuah alat modus penipuan penjahat. Namun pihak kepolisian masih belum mendapat informasi mengenai bagaimana cara pelaku melakukan pencetakan sehingga ada bayang samar pada black dollar seperti uang asli.
"Belum tahu kalau proses pencetakannya gimana. Biasanya kita temukan sudah seperti ini bentuknya. Kalau di Indonesia baru ada yang black dollar Amerika. Kalau di luar negeri katanya sudah ada black Euro," tutur si penyidik.
Senada dengan sang penyidik, Komandan Satuan Tugas Operasi Khusus TNI AL, Kolonel S Irawan juga menyatakan hal yang sama. Saat menemukan black dollar ini, pihaknya tidak mendapatkan alat pencetak uang. Hanya mesin penghitung uang yang mereka dapatkan.
"Kalau film atau pencetaknya belum tahu, belum ada informasi soal itu," ucap Irawan di lokasi yang sama.
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko telah menyerahkan 69.000 lembar black dollar ini beserta beberapa bukti lainnya kepada Wakapolri Komjen Badrodin Haiti. TNI menyelidiki 1 tersangka yang merupakan anggota TNI AL, Mayor Zaid Djoko Utomo, sementara 2 tersangka sipil, I Made Gede dan Ketut Srianing sudah diserahkan kepada Bareskrim Polri.
(ear/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini