Usaha Papua Menjaga Predikat Satu-satunya Provinsi Bebas Rabies

Usaha Papua Menjaga Predikat Satu-satunya Provinsi Bebas Rabies

- detikNews
Jumat, 13 Mar 2015 05:55 WIB
Jayapura - Provinsi Papua sampai saat ini masih dinyatakan daerah bebas rabies dan merupakan satu–satunya wilayah di Indonesia yang masih terbebas dari rabies. Untuk itu Pemprov Papua berusaha keras menjaga Papua agar tetap terbebas dari rabies.

"Menjaga Papua bebas rabies, kita buat larangan keras setiap hewan seperti anjing dan kucing yang masuk ke Papua," kata Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani-Badan Karantina Hewan, Sujarwanto, Kamis (12/3/2015).

Pengawasan dilakukan sangat ketat, mengingat jika Papua terjangkit rabies, maka dampaknya dan melaksanakan pemberantasan akan sangat sulit. Karena topografi dan budaya masyarakat Papua yang sangat dekat dengan hewan pembawa rabies, khususnya anjing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu model pegawasan karantina dilakukan menggunakan sistem online. Di mana sejak dari daerah pengeluaran, pihak karantina sudah menjaga.

"Memang ada kemungkinan bisa terjadi lolos, melalui pintu-pintu yang tidak resmi, karena tidak dijaga petugas karantina. Namun kemungkinannya sudah kecil," katanya.

Dijelaskan Sujarwanto, untuk pengawasan di samping mengandalkan petugas karantina yang di tempat pengeluaran, juga di tempat pemasukan. Selain itu juga berkoordinasi dengan aparat yang ada di pelabuhan. Termasuk juga yang di tempat yang belum terjaga.

"Untuk itu melalui pintu pengawas kami telah ada MoU bersama kepolisian. Di tempat tertentu kita bekerjasama dengan kejaksaan, untuk memproses dan memastikan bahwa proses pelanggaran itu tetap diproses hukum. Agar dapat memberikan efek jera kepada orang yang berusaha memasukkan hewan pembawa rabies ke dalam wilayah Papua ini," terangnya.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Jayapura, Mastari menerangkan, sejauh ini badan karantina mengaku belum menemukan adanya hewan yang terjangkit atau terkena penyakit rabies masuk ke Papua.

"Selama tahun 2014 hewan yang ditolak dan musnahkan ada dua kasus. Orang yang membawa anjing kita tangkap dan kita proses hukum. Ada yang kita kembalikan dan bahkan ada yang kita musnahkan," ucap Mustar.

Yang ditolak masuk Papua dan dikembalikan ke wilayah asalnya ada tujuh kasus. Ada juga yang dikembalikan ke bandara asal seperti ke Juanda (Surabaya), Soekarno Hatta (Jakarta) dan juga Pelabuhan laut Tanjung Priok (Jakarta)

"Kita tahu bahwa Papua akan menjadi sumber pangan dunia dan masa depan Indonesia ada di Papua. Sebab banyak spesiesnya terlindungi dengan potensi sumber daya alamnya harus dijaga. Termasuk juga pangan, kita lindungi, bukan hanya hewan akan tetapi juga tanamannya," tandasnya.

(jor/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads